Baca Juga: Objek Wisata Baru di Bukit Waruwangi, Bisa Berenang Sambil Ngopi di Atas Gunung
Baca Juga: Ini Panduan Aplikasi eform.bri.co.id/bpum untuk Penerima BLT UMKM Lewat Sistem Online
Pada 22 Agustus 1945, catatan heroik terukir dalam sejarah tinta emas pemuda-pemudi Banten. Adalah Sri Sahuli bersama Jimambang menjadi pemudi yang mempelopori penurunan bendera Jepang di Hotel Voos.
Tak hanya menurunkan bendera Jepang, keduanya mengganti dengan kibaran sang saka Merah Putih.
Halwany Michrob dan A Mudjahid Chudari menyebut, penurunan bendera Jepang menunjukkan para pemuda saat itu semakin berani bertindak.
“Mereka juga mulai giat menggerakkan kekuatan rakyat Banten untuk melucuti dan merebut kekuasaan dari tangan serdadu Jepang,” tulis Halwany dalam Catatan Masa Lalu Banten.
Baca Juga: DPRD Temukan Dana Mengendap Rp5 Miliar di Dinkes Kota Serang, Ini Penjelasan Kadinkes
Baca Juga: Prajurit TNI Korem Serang Peringati Maulid Nabi Muhammad, Danrem: Panjatkan Doa Covid-19 Berakhir
Sri Sahuli juga tercatat memberikan pelatihan PPPK (pertolongan pertama pada kecelakaan) kepada pemudi lulusan SMP.
“Dengan laskar wanitanya yang merupakan bagian dari API, Sri Sahuli membangkitkan semangat para pemudi di seluruh Banten,” sebut Halwany.