Yadi Ahyadi, Perawat Naskah Kuno Sejarah Banten (2): Banyak yang Anggap Manuskrip Keramat

- 3 November 2020, 06:00 WIB
Yadi Ahyadi/Perawat Naskah kuno Sejarah Banten.
Yadi Ahyadi/Perawat Naskah kuno Sejarah Banten. /Serang News/

SERANGNEWS.COM - Bukan hal mudah bagi seorang Abah Yadi memilih menjadi perawat naskah kuno Sejarah Banten. Selain tanpa imbalan, tak mudah dirinya mendapat kepercayaan para pemiliknya.

Apalagi, sebagian orang menganggap naskah-naskah keramat. Sebagian dari mereka sudah mendapat wasiat dari para leluhurnya untuk menjaganya dari jamahan tangan orang lain.

Belum lagi ada pengalaman traumatik sejarah saat Belanda membumihanguskan Banten.

Tapi, Yadi tak bosan-bosan terus berkeliling dari kampung ke kampung. Saat sudah menemukan orang yang memiliki naskah, kesabarannya pun harus diuji. 

Baca Juga: Yadi Ahyadi, Perawat Naskah Kuno Sejarah Banten (1): Ada Naskah yang Mengumpal seperti Tanah

Seperti pengalamannya mengonservasi pemilik sembilan naskah di Tanara Kabupaten Serang, pada 2012 silam.

Dirinya butuh waktu dua tahun untuk diberi izin melakukannya. Sebulan sekali, ia pun harus datang berkunjung untuk mengambil hati si pemilik.

Setiap datang ke rumah orang-orang yang memiliki naskah kuno, Yadi selalu membawa kamper, cengkih, dan map plastik. Benda-benda itulah yang digunakannya untuk melakukan perawatan.

Sekadar untuk mendokumentasikan naskah-naskah yang lapuk itu, Yadi biasanya akan mendokumentasikan dengan alat sederhana berupa foto pada telepon selulernya.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x