Selain melakukan penyelamatan manuskrip, Yadi juga melakukan kajian karya-karya itu melalui komunitas Klinik Pusaka yang berarti konservasi literatur naskah Islam klasik.
Setiap Sabtu, anak-anak muda yang dominan masih berstatus mahasiswa akan belajar membaca naskah-naskah kuno yang masih berbahasa Arab Pegon dan Jawa Kawi.
Tak ayal, beberapa peneliti dari luar negeri juga kerap memintanya untuk memperlihatkan naskah-naskah itu sebagai rujukan penelitian. Beberapa peneliti luar negeri yang diingatnya antara lain dari Malaysia, Prancis, dan Jerman.
“Mereka biasanya minta ditunjukkan beberapa informasi dari manuskrip,” kata Yadi. (*)