Selain mendirikan surat kabar, RM Tirto Adhi Soerjo dikenal pula sebagai tokoh pergerakan. Tirto mendirikan Syarekat Prijaji pada 1906. Disusul Syarekat Dagang Islamiyah (SDI) pada 1909.
SDI berubah nama menjadi Syarikat Islam (SI) pada 1912 dan menjadi salah satu oraganisasi terbesar di masa Hindia Belanda, di bawah kepemimpinan HOS Tjokroaminoto.
Bima Arya menilai, kisah dan sosok RM Tiro Adhi Soerjo sangat fenomenal hingga diangkat menjadi film bertajuk Bumi Manusia, yang disutradarai Hanung Bramantyo.
Baca Juga: Tujuh Jalan Perjuangan Tirto Adhi Soerjo, dari Jurnalis, Dokter hingga Pergerakan Kebangsaan
Ketokohannya juga mengilhami sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer menuliskan buku berjudul Sang Pemula dan tetralogi buruh 'Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.
Menurut Bima Arya, penting mempopulerkan nama Tirto Adhi Soerjo kepada generasi muda atau milenial di masa kita. Terlebih, Tirto adalah tokoh yang telah ditetapkan sebagai salah satu pahlawanan nasional pada 2016.
Selain itu, menghidupkan kembali sosok Tirto Adhi Soerjo juga mengingatkan pentingnya jurnalisme untuk tetap kritis.
"Sata kira itu tantangan sekarang, menjaga jurnalisme yang kritis, sehat, produktif dan sehat," kata Bima Arya.
Baca Juga: Tirto Adhi Soerjo dalam Ingatan Tulisan ‘Mangkat’ Mas Marco Kartodikromo
Pemilihan Jalan RM Tirto Adhi Soerja dilakukan di pusat Kota Bogor yang sebelumnya bernama Jalan Kesehatan.