Nama-nama ulama besar pernah mendalami kebijaksanaan dari seorang Syekh Nawawi Al Bantani. Mulai dari KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, KH Khalil Bangkalan, KH Asnawi Kudus, KH Zayn al-Muttaqien Kuningan, M Husein Tasikmalaya, Mustafa Garut, dan ratusan ulama lain.
Ma’la Makkah al-Mukarom menjadi tempat persemayaman hingga akhir hayatnya pada 25 Syawal 1314 H atau 1899 M. Namun, namanya terap harum dari pelosok negeri hingga penjuru dunia.
Syekh Nawawi Al Bantani sebagaimana perumpamaan Prof Tihami, tidak hanya dirujuk sebagai ikon untuk figur intelektual Nusantara. Lebih dari itu, referensi simbolik untuk pencarian jati diri santri Nusantara. Peneliti Belanda Martin van Bruissen menganggapnya sebagai nenek moyang intelektual ulama. (*)