Sedangkan orang tamak adalah orang yang tidak suka ketika orang lain mendapat nikmat dari Allah swt.
Sedangkan orang-orang dengki adalah orang yang merasa susah (berat hati) ketika mengetahui bahwa Allah menganugerahkan nikmat dari perbendaharaan-Nya kepada salah satu dari hamba-Nya, baik berupa ilmu, harta, kasih sayang yang ditanamkan Allah dalam hati manusia terhadap hamba-Nya itu, pangkat maupun nikmat-nikmat lain.
Baca Juga: Mengingat Kematian dalam Ajaran Islam Bisa Jadi Pahala, Begini Penjelasannya
Kedengkiannya itu bahkan membuat seorang pendengki sangat ingin agar kenikmatan itu lenyap dari orang yang mendapatkannya, sekalipun ia tahu bahwa sikap yang seperti itu tidak akan memberinya keuntungan apa-apa. Dan inilah puncak keburukan.
Untuk itulah Rasulullah saw bersabda: “Dengki memakan berbagai kebaikan laksana api memakan kayu bakar”
Jika kita belum menemukan perasaan dengki dalam hati, hendaknya kita senantiasa menyibukkan diri mencari jalan yang bisa menyelamatkannmu dari kehancuran jauh lebih penting dari menyibukkan diri dengan masalah-masalah furu’ yang tidak begitu penting dan ilmu yang mengajarkan perdebatan.
Sedangkan sifat Riya’ adalah “Syirik Khafi “ (syirik terselubung), dan ia termasuk satu di antara dua bentuk kemusyrikan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menangkal Santet Secara Tradisional, Ini Doanya Menurut Islam
Kita dikatakan Riya’ bila mencari kedudukan di hati sesama makhluk yang dengannya berharap akan memperoleh kemuliaan dan kehormatan di hadapan mereka.
Mencintai kedudukan (ingin dimuliakan) berasal dari hawa nafsu yang selalu dituruti, dan hal tersebut telah menyebabkan begitu banyak manusia menjadi celaka.