Terobosan Baru Generasi Milenial di Era Digital, Masjid sebagai Media Berita: Satu Masjid Satu Konten

- 5 Maret 2022, 19:17 WIB
Ketua Departemen Ekonomi Masjid Dewan Masjid Indonesia (DMI) M Arief Rosyid Hasan saat Dialog Eklusif Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Jakarta pada Jumat 4 Maret 2022.
Ketua Departemen Ekonomi Masjid Dewan Masjid Indonesia (DMI) M Arief Rosyid Hasan saat Dialog Eklusif Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Jakarta pada Jumat 4 Maret 2022. /Dok. DMI/

SERANG NEWS – Masjid tak hanya sekadar tempat ibadah. Melainkan, bisa menjadi media mengedukasi masyarakat di tengah arus era digital generasi milenial.

Keberadaan masjid bisa bisa difungsikan sebagai sarana media komunikasi dalam mendorong kemajuan peradaban Islam di Indonesia.

Demikian benang merah yang dapat ditarik dari Dialog Eklusif Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Jakarta pada Jumat 4 Maret 2022.

Mengusung tema ‘Peran Komunikasi dan Media untuk Kemajuan Islam’ dialog tersebut dilangsungkan sebagai komitmen pemberdayaan generasi muda muslim atau generasi milenial melalui masjid.

Baca Juga: Jadi Ikon Wisata Religi Banten, Ini 7 Fakta Menarik Masjid Agung Banten Lama

"Sesuai komitmen yang terus kita gelar, Masjid harus menjadi masa depan, pusat ekonomi, talenta digital, solusi umat, titik temu, tempat bermain, sekaligus penyebar virus kebaikan dan kebenaran lainnya," kata Ketua Departemen Ekonomi Masjid Dewan Masjid Indonesia (DMI) M Arief Rosyid Hasan.

Menurutnya, surplus generasi muda berbanding lurus dengan banjir informasi hoax yang menyesatkan dan mengadu domba. Masalah ini besar dan harus dicari solusinya sehingga tidak meluas.

Arief berharap agar kelak masjid dapat menciptakan anak-anak muda atau generasi milenial dengan berbagai skill.

Menurut Arief Rosyid, media sebagai salah satu pilar demokrasi perlu melihat pemuda dan Masjid sebagai mutiara yang harus dioptimalkan agar memproduksi berita baik dan benar sebanyak-banyaknya.

Baca Juga: Jelajah Aceh sampai Medan, Begini Gaya Kopdar Milenial Gen-Sy Perkuat Literasi Ekonomi Syariah

Sebagai pribadi yang tumbuh dari masjid, ia menyadari bila media punya peran penting dalam membentuk dirinya seperti sekarang.

Hal inilah yang menyemangatinya untuk terus mendorong talenta terbaik tumbuh dari masjid.

"Bisa dibayangkan jika 800.000 Masjid memproduksi konten berita tiap hari oleh generasi muda yang kini mayoritas, jumlah milenial 25,87% atau 70 juta orang dari total populasi penduduk Indonesia," kata Ketua Umum PB HMI Periode 2013-2015 itu.

Baginya, media secara signifikan bisa membantu mendorong kemandirian pemuda yang berbasis pada masjid. Karena ia menyadari masjid sebagai masa depan umat Islam.

Baca Juga: Pastikan ISDP Lahirkan Pengusaha Milenial, Arief Rosyid: Cikal Bakal Sociopreneur di Indonesia

Melalui berbagai cara dan kolaborasi lintas generasi, ia menggagas Satu Masjid, Satu Konten, Satu Hari untuk menjadikan masjid sebagai masa depan anak muda.

Mengenai komitmen pemuda dalam menjadikan masjid sebagai wahana produktif dan berdaya, Arief Rosyid menyebutkan contoh nyata kehadiran remaja masjid seperti RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa), RICMA (Remaja Islam Masjid Cut Meutia), dan Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar.

Kemudian, ALIF (Alhamdulillah its Friday) sebagai gerakan kolektif pemuda dalam perayaan hari Jumat di tengah hiruk-pikuk tantangan keumatan dan bangsa.

Hanya saja, komitmen generasi muda untuk produktif di masjid harus diadopsi dan dioptimalkan di berbagai penjuru wilayah agar kebermanfaatannya semakin meluas.

Baca Juga: Dorong Target Percepatan Vaksinasi, Relawan Milenial Gelar 1.000 Vaksin Bagi Mahasiswa dan Pelajar

“Komitmen itu ada tapi belum maksimal. Sudah ada di masjid-masjid besar di sini tapi ini masih jadi ‘ombak-ombak’ kecil,” ujar Arief.

“Nah, kita berharap ini bisa jadi ‘gelombang’ bahkan kalau bisa jadi ‘tsunami’. Karena tsunami itu dia menggulung banyak anak muda untuk terlibat di dalam situ, dalam arti positif,” sambung Komisaris BSI itu.

Arief mengingatkan generasi muda agar bersama-sama terlibat dan bersinergi untuk menjadikan masjid sebagai ruang produktif.

Ia meyakini bila perubahan tersebut bisa datang lewat kebijakan yang dibuat pemerintah dari hulu ke hilir. Sehingga dapat memberikan manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat.

Selain Arief, turut hadir Irfan Junaidi, Pimpinan Redaksi Republika dan Jumatno selaku Pengurus Radio Masjid Agung Sunda Kelapa.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah