Milenial Indonesia, Turki, Bangladesh, dan Afrika Selatan Bahas Covid-19 dan New Normal

1 November 2020, 14:41 WIB
Presentasi Youthinkers Club /Serang News/Tangkapan Layar Zoom

SERANGNEWS.COM – Sejumlah kaum melenial dari empat negara berkumpul dalam satu forum untuk membahas dampak Covid-19 dan masa depan pemuda. Mereka meyakini, era baru telah tiba dengan perubahan besar.

Keempat negara tersebut yakni Indonesia, Turki, Bangladesh, dan Afrika Selatan. Diinisiasi oleh Youthinkers Club yang didukung oleh Perkumpulan Warga Muda mereka membahas persoalan-persoalan penting anak muda dalam menghadapi Covid-19 dan sesudahnya. 

Dalam pertemuan yang dilangsungkan via zoommeeting pertemuan tersebut mengangkat tema “How is Covid-19 Handled in Your Country?” yang diadakan pada Sabtu, 31 Oktober 2020. Secara garis besar, kendala yang dihadapi oleh keempat negara dari masing-masing narasumber memiliki persamaan. Antara lain, kurangnya ketersediaan kamar tidur di ICU karena rumah sakit dipenuhi pasien Covid-19.

Baca Juga: Nathania Luvena, Penulis Berusia 17 Tahun asal Banten yang Berhasil Menulis 15 Buku

Selain itu, meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga, kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) dan jumlah pengangguran yang meningkat.

Masalah lainnya yakni menyangkut sistem pendidikan di empat negara yang mengalami perubahan secara drastis, ada kesenjangan pendidikan semakin terasa ketika belum semua pelajar bisa menerapkan belajar online dengan perangkat teknologi yang memungkinkan.

Perwakilan Turki, Muhammet Sümbül menilai bahwa pemerintah Turki terlihat sudah sangat siap dalam menangani pandemi Covid-19. Pemerintah sigap menyiapkan satu juta testing dalam satu bulan. Menurutnya, kesiapan ini jauh lebih baik daripada negara Eropa lainnya.

Baca Juga: Tetap Eksis di Panggung Lawak dan Hiburan Indonesia, Haji Bolot: Gue Cari Senang, Bukan Cari Kaya

Diskusi ini juga sempat memanas dengan adanya perbedaan pendapat tentang “Apakah anak muda benar-benar memerlukan vaksin atau tidak?”

Perwakilan Bangladesh Eisa Ruhullah berpendapat bahwa selagi kita tidak terinfeksi Covid-19, maka kita tidak perlu mengonsumsi vaksin.

Sementara itu, Eesa Sader dari Afrika Selatan meyakini bahwa vaksin sangat diperlukan bagi kita semua, “Menurut saya, semua orang memerlukan vaksin,” ujarnya.

Dalam webinar ini, setiap narasumber juga menyampaikan harapannya bagi pemuda-pemudi internasional dimana pun mereka berada.

Baca Juga: Jokowi Kecam Pernyataan Macron; Terorisme Tidak Ada Hubungan dengan Agama Apapun

Marwah Juwita Yusuf dan Muhammad Eisa Ruhullah berpesan tentang pentingnya pemuda dalam menjaga kesehatan dan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Perspektif kita tentang Covid-19 mungkin bisa berbeda-beda, namun menjaga kesehatan dan tetap menerapkan protokol kesehatan adalah hal yang perlu dilakukan,” kata Marwah. 

Kemudian, Muhammet Sümbül berharap agar pemuda tetap terus semangat di masa pandemi. Salah satunya dengan memperluas jaringan internasional melalui media sosial dan turut membantu para tenaga kesehatan dengan tidak bepergian tanpa urusan darurat.

Sümbül menyampaikan rasa ibanya terhadap para tenaga kesehatan “Percayalah, mereka sudah sangat bekerja keras untuk kita!,” tambahnya.

Dalam sesi closing argument, Eesa Sader dari Afrikan Selatan menutup webinar dengan berpesan, bahwa satu-satunya hal yang konstan dalam hidup kita adalah perubahan. Maka pemuda di seluruh dunia memiliki tugas untuk bisa beradaptasi dan membuat kehidupan menjadi lebih baik. “New Normal adalah kehidupan baru untuk kita hadapi bersama-sama” ujarnya.

Baca Juga: Pembangunan Jembatan Cidadap Wanasalam Lebak Dinilai Abaikan Keselamatan Warga

Baca Juga: Kesempatan Langka, Pengunjung TNUK Senang Bisa Bertemu Badak Cula Satu

Dari semua langkah dan kebijakan yang sudah diambil masing-masing pemerintah, keempat narasumber meyakini bahwa pemuda-pemudi internasional memiliki peran yang sangat besar dalam membantu memerangi pandemi Covid-19. Terakhir, webinar ini ditutup dengan sesi foto bersama dengan semua narasumber dan peserta. Acara dimoderatori Nana Nurwaesari selaku inisiator dari Youthinkers Club. ***

 

Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler