Siapa Abdul Ghani Baradar, Petinggi Taliban Jadi Presiden Afghanistan dan Pernah ke Indonesia, Ini Profilnya

- 20 Agustus 2021, 05:33 WIB
Siapa Abdul Ghani Baradar, Petinggi Taliban Jadi Presiden Afghanistan dan Pernah ke Indonesia, Ini Profilnya
Siapa Abdul Ghani Baradar, Petinggi Taliban Jadi Presiden Afghanistan dan Pernah ke Indonesia, Ini Profilnya /Tangkapan layar Instagram/@knowledgeable_erudite//

SERANG NEWS- Sosok petinggi Taliban Abdul Ghani Baradar terpilih menjadi Presiden Afganistan secara De Facto.

Hal itu terjadi usai keberhasilan Taliban merebut Kabul, Minggu 15 Agustus 2021 lalu.

Ketika Kabul jatuh di tangan Taliban, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani harus kabur ke luar negeri.

Baca Juga: Taliban Kuasai Afganistan, China dan Rusia Gercep Cari Peluang Kerjasama

Alahasil, banyak rakyat Afganistan kecewa dengan sikap Ashraf Ghani yang memutuskan kabur saat rakyatnya tengah berada dalam ketakutan dan ketidakpastian.

Lalu siapakah Abdul Ghani Baradar petinggi Taliban yang kini jadi Presiden Afganistan usai terpilih secara de Facto.

Abdul Ghani Baradar merupakan mantan Wakil dari Mullah Mohammed Omar, sekaligus salah satu pembentuk Taliban.

Pemimpin Taliban itu saat ini diperkirakan berusia 52 atau 53 tahun.

Baca Juga: Ambil Alih Afganistan, Taliban Dipuji Beberapa Kelompok Islam Dunia Hingga Picu Kekhawatiran Global

Abdul Ghani Baradar memang lebih dikenal oleh publik, ketimbang pemimpin Taliban lainnya, seperti Hibatullah Akhundzada.

Pasca Amerika Serikat Hengkang dan Kabul dapat dikuasai, Abdul Ghani Baradar langsung mengunjungi Kabul dari Doha.

Abdul Ghani Baradar Lahir dan besar di Kandarhar, yang juga merupakan tempat kelahiran Taliban.

Kehidupan Baradar dilalui dengan invasi Uni Sovyet ke negara itu pada akhir 1970-an lalu.

Baca Juga: Abdul Ghani Baradar Jadi Presiden Afganistan, Joe Biden Ancam Hancurkan Taliban Jika Halangi Ini

Abdul Ghani Baradar dipercaya berjuang bersama-sama dengan Mullah Omar, dan kemudian keduanya mendirikan Taliban pada awal 1990-an.

Pendirian Taliban saat itu di tengah kekacuan dan korupsi perang saudara yang meletus setelah penarikan pasukan Uni Sovyet.

Ketika Taliban memimpin pemerintahan Afghanistan pada 1996 hingga 2001, Baradar memainkan peran militer dan adminstratif.

Selanjutnya ketika AS dan sekutunya menggulingkan Taliban pada 2001, Abdul Ghani Baradar merupakan Wakil Menteri Pertahanan saat itu.

Baca Juga: Taliban Umumkan 'Amnesti', Ajak Perempuan Bergabung dengan Pemerintah, Ini Sikap Amerika

Menyusul runtuhnya Taliban, Baradar diyakini berada di antara kelompok kecil pemberontak yang mendekati Presiden Afghanistan saat itu, Hamid Karzai.

Abdul Ghani Baradar pun sempat ditangkap di Pakistan pada 2010 lalu.

Namun akibat tekanan Amerika Serikat (AS) membuat Abdul Ghani Baradar dibebaskan pada 2018 dan kemudian direlokasi ke Qatar.

Pasca bebas dia diangkat sebagai Kepala Politik Taliban.

Baradar juga berandil dalam kesepakatan dengan AS terkait penarikan mundur tentaranya itu yang sudah 20 tahun berada di Afghanistan.

Pernah datang ke Indonesia dan Bertemu JK

Pada Juli 2019 lalu, delegasi Taliban yang dipimpin oleh salah satu pendiri sekaligus wakil pemimpin Mullah Abdul Ghani Baradar tiba di Jakarta.

Kehadirannya di Jakarta dalam rangka menghadiri Konferensi Ulama dan Cendekiawan Muslim yang akan dihadiri delegasi dari Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia, di mana Jakarta menjadi tuan rumahnya.

Kepastian kehadiran delegasi Taliban dalam konferensi itu sebagai jawaban atas dukungan yang terus ditawarkan pemerintah dan para cendekiawan Islam dari Indonesia.

Abdul Ghani Baradar dan rombongan delegasi juga diterima Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di rumah dinasnya kala itu.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x