SERANG NEWS - Sebagai minuman yang sudah familiar bagi masyarakat Indonesia, teh memang mudah dijumpai.
Bahkan beberapa daerah di Indonesia memiliki kebun teh yang sangat luas, sebut saja di Cisarua Bogor, misalnya.
Walaupun 70 persen produksi teh nasional berasal dari Jawa, namun beberapa daerah lainnya juga memberikan sumbangsih terhadap produktifitas teh nasional.
Baca Juga: Siap-siap Ujian Bikin SIM Bakal Dilakukan Secara Online
Seperti perkebunan teh Kerinci yang penghasilan perharinya mencapai 80 ton daun teh basah, belum lagi di Simalungun, Sumatera Utara yang terkenal dengan tiga perkebunan tehnya, yaitu Toba Sari, Sidamanik, dan Bah Butong.
Dari sekian banyak manfaat teh bagi kesehatan yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya, ternyata mengonsumsi teh juga memiliki dampak yang kurang baik bagi tubuh, di antaranya:
Baca Juga: Siap-siap Naik Kereta di 4 Stasiun ini Kena Cek Pemeriksaan GeNose C19, mana saja sih!
1. Tidak menyerap cukup zat besi
Katekin dalam teh dapat mengubah kemampuan tubuh Anda untuk menyerap zat besi. Artinya, meskipun Anda mengonsumsi makanan tinggi zat besi dalam jumlah yang cukup, Anda tidak akan mendapatkan manfaatnya dan bisa menjadi anemia.
“Meskipun kebanyakan orang sehat tidak akan terpengaruh oleh ini, mereka yang kekurangan zat besi atau anemia harus menghindari teh hijau dalam jumlah besar (termasuk anak-anak, wanita hamil, dan siapa saja dengan riwayat penyakit ginjal)” kata Anthony Kouri, MD, seorang ahli bedah ortopedi di Toledo, Ohio.