Menyesalnya Ibu Ini, Sudah Membuat sang Anak Depresi hingga tak Mau Berbicara Lagi

30 Januari 2021, 22:09 WIB
Ilustrasi anak depresi. /Pixabay/anemone123/


SERANG NEWS - Berbagi cerita dengan anak-anaknya, tentu saja menjadi hal yang menyenangkan bagi seorang ibu.

Dengan berbagi dengan anak itulah, segala keluh kesah bisa dicurahkan. Bahkan, aktivitas itu akan membuat hubungan semakin lekat penuh kegembiraan.

Namun bagaimana, jika seorang ibu justru selalu memaksakan kehendaknya hingga sang anak mengalami depresi dan enggan berbicara dengan ibunya? Mungkin sangat menyedihkan bukan.

Baca Juga: Dari Utamakan Hidup Sehat, ini Lima Inspirasi Resolusi Tahun 2021 Versi ShopeePay

Ya, kisah pilu ini disesalkan seorang ibu pada seorang Psikolog Anak. Sang ibu menyampaikan betapa gundahnya kini menghadapi anaknnya yang enggan lagi berbicara dengannya.

Kisah pilu ini tayang dalam episode terbaru channel A My Golden Kids Korea Selatan. Dalam tayangan itu, seorang Psikolog Anak ternama di Korea Selatan, Dr. Oh Eun Young sedang mendengarkan keluhan seorang ibu yang menjadi kliennya.

Kepada Dr. Oh Eun, sang ibu yang anaknya alami depresi berujar, bahwa putri tertuanya yang berumur 11 tahun tidak ingin berbicara dengannya.

Ketika dilihat lebih jauh, sang ibu itu pun bercerita awal kejadian mengapa si anak mengalami keanehan hal tersebut.

Baca Juga: Bukan Gempa maupun Petir, Ini Penjelasan BMKG soal Suara Dentuman Misterius di Langit Tangsel

Mulanya sebelum jam tujuh pagi, sang anak sudah bangun untuk belajar. Sementara ibu dan adik adiknya masih tertidur.

Sang anak itu pun sendirian mengerjakan dan melatih bahasa inggrisnya. Hingga pada hari-hari berikutnya, keadaan ibu dan anak tersebut semakin menegang.

Pada suatu saat, sang anak masuk ke kamar mandi setelah pulang dari sekolah karate, sang ibu mengetuk kamar mandi dan menuntut untuk memeriksa pekerjaan sekolah sang anak.

“Apa yang kamu lakukan dengan catatanmu? apakah kamu menghilangkanya? Selesaikan mandimu dengan cepat! dan bawa catatanmu, aku ingin melihatnya," ujar sang ibu menceritakan kejadian masa itu sebagaimana diberitakan Korea Boo yang dikutip Serang News, Sabtu 30 Januari 2021.

Baca Juga: Lima Tips Membuat Ruangan Belajar Anak Agar Menyenangkan

Begitu keluar dari kamar mandi, sang anak dihadapkan oleh amarah ibunya. Waktu telah melewati jam sembilan malam, tetapi masih dituntut untuk belajar.

Ketika sang anak ke kamarnya, ia terlihat
bergumam, berusaha menghibur dirinya sendiri.

Sepanjang malam, omelan sang ibu terus berlanjut. Sang anak terlihat sangat frustrasi dengan dirinya sendiri, yang kemudian pada akhirnya menangis, terpojok di dalam kamarnya.

Keesokan harinya situasi semakin memburuk. Anak perempuan itu ditugaskan untuk mengawasi saudara-saudaranya.

Baca Juga: 11 Manfaat Minum Jeruk Nipis Bagi Kesehatan, dari Resiko Jantung, Asam Urat hingga Gula Darah dan Ginjal

Sementara ibunya pergi keluar untuk mengurus bisnis. Namun, ketika sang ibu kembali, alih-alih memuji anaknya yang baru berusia 11 tahun itu, sebaliknya sang ibu meneriaki putrinya karena melewatkan waktu belajar.

Sang anak terlihat hancur ketika ibunya terus berteriak di wajahnya. Dr. Oh juga menjadi emosional, merasa kasihan pada anak yang menyedihkan itu.

“Lihat betapa takutnya anak itu di depan ibunya, Ada begitu banyak hal yang mengintimidasi antara ibu dan putrinya," ucap Dr Oh Eun.

"Tidak heran dia cemas dan menolak untuk berkomunikasi. Ini tidak bisa dibenarkan, tidak peduli seberapa baik niat sang ibu untuk putrinya," sambungnya memaparkan.

Di akhir acara sang ibu akhirnya sangat menyesali perbuatannya. Ia pun mendengarkan masukan dari Dr. Oh Eun Youn. Bahkan ia berjanji untuk menjadi lebih kuat agar bisa menjadi seseorang yang mendukung anaknya.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Korea Boo

Tags

Terkini

Terpopuler