Pengeboman di Arab Saudi, Azis Syamsuddin: ISIS Tak Pantas Mengatasnamakan Islam

- 15 November 2020, 21:49 WIB
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin. /Humas DPR RI

SERANGNEWS.COM - Kasus pengeboman di Arab Saudi yang diduga dilakukan kelompok ISIS mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Aksi tersebut dinilai bertentangan dengan nilai kemanusiaan.

Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyampaikan rasa keprihatinannya atas aksi pengeboman yang dilakukan kelompok ISIS di Arab Saudi.

Terlebih, pengeboman tersebut terjadi saat Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman tengah melakukan pembahasan diplomatik dengan sejumlah negara, Kamis 12 November 2020.

Baca Juga: Dua Bayi Terkonfirmasi Positif Covid-19, Update Corona Kota Serang per 15 November Tambah 10 Kasus

Serangan bom itu terjadi saat upacara peringatan berakhirnya Perang Dunia I. Dua orang terluka termasuk seorang polisi Yunani dan seorang pejabat Saudi.

”Apa pun dasarnya itu tidak dibenarkan. Islam tidak mengajarkan umatnya dengan kekerasan,” tutur Azis Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Serangnews.com, Minggu 15 November 2020.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas pemboman dilakukan untuk memprotes kartun Nabi yang dicetak di majalah satir Prancis Charlie Hebdo. Serangan itu ditujukan khususnya kepada konsul Prancis.

Baca Juga: Bagikan Masker dan Handsanitizer di Petamburan, Doni Monardo: Bukan Upaya Mendukung Acara

”Apa pun tujuannya, apa pun bentuknya tentu cara-cara seperti itu tidak dibenarkan. Apa yang dilakukan justru merusak nama Islam sebagai agama yang cinta damai. Dan DPR RI mengecam aksi-aksi semacam ini,” tegas politisi Partai Golkar tersebut.

Azis mengajak kepada dunia untuk bersama-sama melawan aksi terorisme. Dan meminta seluruh masyarakat dunia, khususnya umat Islam moderat, untuk terus menyadarkan kelompok-kelompok garis keras yang kerap menyebarkan ketakutan dan ancaman.

”Kita harus terus memberikan pandangan Islam cinta damai. Bergerak meredam, terhadap setiap gerakan ISIS yang terus menghantui stabilitas keamanan dunia,” harap Azis.

Baca Juga: Pengungsi Gunung Merapi di Balai Desa Balerante Capai 272 Orang

Baca Juga: Update Corona per 15 November DKI Jakarta Paling Banyak Tambah Kasus dan Jabar Paling Banyak Sembuh

Khusus di dalam negeri, Azis juga berharap fungsi samapta untuk mencegah aksi radikalisme dan anti-Pancasila guna menciptakan situasi kamtibmas tetap kondusif.

Tantangan tugas Polri ke depan semakin berat mulai dari masalah terorisme, radikalisme, dan tugas lain sudah di depan mata. Salah satunya pilkada serentak pada 9 Desember 2020.

”Untuk menghadapi tantangan tugas tersebut diperlukan kesiapan personel dan fasilitas pendukung dalam melakukan kegiatan pemeliharaan kamtibmas,” pungkas Azis.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah