Kesempatan Langka, Pengunjung TNUK Senang Bisa Bertemu Badak Cula Satu

- 30 Oktober 2020, 23:41 WIB
Pengunjung saat melihat Badak Bercula Satu di Ujung Kulon/Serangnews.
Pengunjung saat melihat Badak Bercula Satu di Ujung Kulon/Serangnews. /

SERANGNEWS.COM - Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) merupakan objek wisata berbasis konservasi alam yang berada di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Memiliki keindahan panorama pantai dipadukan dengan rindangnya hutan hujan tropis membuat banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara memasukkan TNUK kedalam agenda mengisi waktu liburan mereka.

Meski dikenal sebagai habitat Badak Jawa atau Badak Cula Satu (Rhinoceros Sondaicus), namun bukan perkara gampang bagi setiap pengunjung yang datang ke TNUK bisa melihat langsung mamalia yang hampir punah tersebut.

Baca Juga: Seorang Pria Muda Melompat Ke Laut Dalam Perjalanan Merak - Bakauheni

Baca Juga: Pengedar Sabu di Serang Digerebek Polisi Tanpa Perlawanan

Maklum saja, aktifitas Badak Jawa yang biasanya berada ditengah hutan Taman Nasional bisa dikatakan jauh dari aktifitas para wisatawan yang biasanya hanya berada di sekitaran Pulau Peucang, Pulau Handeuleum dan Pulau Panaitan.

Adalah sebuah keberuntungan bagi pengunjung yang datang berlibur ke TNUK bisa melihat langsung Badak Jawa di habitatnya secara langsung.

Itulah yang dialami oleh 20 orang peserta open trip ke Ujung Kulon saat melihat Badak Jawa secara lansung dari jarak dekat pada hari Jumat 30 Oktober 2020.

Baca Juga: ITB dan Unjani Beri Penyuluhan Pencegahan Covid-19

Tour Guide Banten Vacation, Arjho mengatakan, jika dirinya merasa kaget dengan apa yang dilihatnya saat membawa peserta open trip ke Ujung Kulon.

Menurutnya, hal itu menjadi momen pertama kali yang terjadi sepanjang 5 tahun dirinya berkecimpung sebagai pemandu wisata di TNUK.

Dijelaskannya, saat itu dirinya sedang memandu para pengunjung menyusuri Sungai Cigenter dengan menggunakan kano (coneing), yang merupakan salah satu kegiatan yang biasa disuguhkan kepada para wisatawan sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Nelayan Lebak Terlilit Utang karena Cuaca Buruk

Namun disebutkan Arjho, jika sebuah suara gemuruh air yang tiba-tiba sempat membuat para peserta ketakutan. Maklum, Sungai Cigenter merupakan habitat dari Buaya Muara.

"Pas lagi kano, saya bawa peserta sekitar 20 orang, dengan dua kano. Tiba-tiba ada suara air gitu, itu tamu pada ketakutan, karena dikira buaya. Tapi ternyata itu Badak, ketauan pas Badaknya berdiri. Keliatan punggungnya," ungkap Arjho.

Ketakutan para peserta berubah jadi sebuah kegirangan tatkala mengetahui jika ada seekor Badak Jawa dewasa yang sedang beraktifitas dipinggiran sungai.

Sontak, hal itupun diakui Arjho sebagai sebuah kebanggaan tersendiri bagi dirinya melihat momen langka tersebut yang langsung diabadikan oleh para peserta lainnya.

Baca Juga: KAMMI Tuntut Presiden Joko Widodo Kecam Keras Tindakan Emmanuel Macron

"Awalnya takut, tapi setelah itu peserta juga girang, karena kan jarang-jarang. Saya juga seneng, karena ini pertama kali saya bisa melihat langsung Badak meski agak takut juga ya diseruduk, karena yang saya pikirkan itu para tamu," ujarnya.

"Itu deket sekitar 10 meteran, gede banget soalnya. Banggalah, biasa liat di foto dan gambar, tapi bisa liat langsung," imbuhnya.

Sementara, salah seorang pengunjung asal Jakarta, Santi Hutabarat mengatakan, jika dirinya baru pertama kali berkunjung ke TNUK. Namun, bisa melihat Badak Jawa secara langsung menjadi sebuah hal yang tak terlupakan bagi dirinya pada momen liburan kali ini.

Baca Juga: Kabar Gembira, Pemkab Tangerang Umumkan Hasil Tes CPNS, Buruan Cek Link Ini  

"Wah luar biasa sih, kita sama temen-temen pada excited banget. Keberuntungan bisa ngeliat langsung (Badak Jawa). Itu deket banget, dia lagi berkubang, lagi mandi-mandi terus sempet lirik kita lalu kabur. Sangat besar, sangat jelas terlihat cula sampe ekor," terangnya.

Menanggapi hal itu, Humas Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK), Andri Firmansyah mengatakan, jika sebuah keberuntungan bagi para pengunjung bisa melihat Badak Jawa secara langsung.

Pasalnya, diakui Andri, jika para petugas yang bertugas langsung di TNUK pun belum tentu bisa melihat hal itu.

Baca Juga: Diperankan Ardhito, Story of Kale Menjadi Film Kekinian Yang Digandrungi Kaum Hawa

"Memang itu adalah faktor keberuntungan buat mereka (pengunjung). Karena Badak Jawa itu termasuk hewan langka yang sulit ditemui dan terkesan pemalu," kata Andri saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Jumat 30 Oktober 2020.

"Jangankan tamu, kami pun petugas yang berpatroli setiap hari di habitat badak belum tentu dapat berjumpa langsung," lanjutnya.

Untuk itu, ia pun berharap support dan dukungan dari semua pihak untuk bisa bersama-sama menjaga kelestarian Badak Jawa.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Tangkapan Ikan di Pelabuhan Karangantu Kota Serang Turun 20 Persen 

Terlebih kepada para pengunjung yang datang ke TNUK untuk tetap menjaga kebersihan dan ketertiban kawasan, sehingga hal itu tidak mengganggu aktifitas hewan yang ada di TNUK.

"Jadi, mari kita bersama-sama menjaga Badak Jawa dari kepunahan," tegasnya.

Diketahui, berdasarkan data dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon hingga Agustus 2020, total ada sekitar 74 ekor populasi Badak Jawa yang ada di TNUK.***

 

Editor: Kiki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah