Pelecehan Seksual kepada Saraswati Ciderai Demokrasi dan Merendahkan Kaum Perempuan

- 26 Oktober 2020, 19:39 WIB
Foto: Ade Prasetio/Serang News
Foto: Ade Prasetio/Serang News /

 

SERANGNEWS.COM - Pelecehan seksual yang menyerang Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dinilai tidak mencerminkan demokrasi yang sehat. Bahkan merendahkan kaum perempuan.

“Beredarnya foto kehamilan calon Wakil Walikota nomer urut 1, yakni mba Saraswati. Seharusnya tidak menjadi isu utama atau pembahasan yang layak sebagai diskusi publik,” kata Pemuda Tangsel Ade Prasetio kepada Serangnews.pikiran-rakyat.com melalui sambungan telepon, Senin 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Segel Penutupan Hiburan Malam Dirusak, Satpol PP : Siap-siap Disanksi

Selain menciderai prinsipi demokrasi, menyerang dengan isu seperti itu sangat merendahkan kaum perempuan.

“Itu justru merendahkan perempuan dan kaum ibu-ibu,” kata pria yang akrab disapa Tio.

Baca Juga: Saraswati Bicara Pelecehan Seksual yang Menimpa Dirinya Melaui Serangan Foto 'Coblos' Kehamilan

Tio mengatakan, masyakarat dan khususnya warga Tangsel sudah sangat bijak. Bahkan jauh lebih baik menanggapi Pilkada Tangsel 2020.

“Semua orang sudah peka terhadap isu-isu politik yang berkembang,” katanya.

Baca Juga: Uang dan HP Remaja ini Raib, Tertipu Teman yang Dikenal Lewat Medsos

Dia menyarakan agar pembahasan pada kampanye pada Pilkada Tangsel adalah terkait dengan visi misi dan program pembangunan lima tahun kedepan.

“Ini justru salah kaprah ada oknum yg sengaja mencari-cari foto yang pernah diposting pada 5 tahun silam,” ucapnya.

“Kalau dilihat dari beberapa minggu terakir, memang Mba Saras banyak diserang dgn isu-isu SARA. Jangan-jangan ini menjadi rangkaian untuk menyerang calon lain. Beliau (Saraswati-red) diserang dengan kalimat-kalimat “paha mulus” terang saja hal ini menjurus pada pelecehan,” sambung Tio.

Baca Juga: Saraswati Kembali Diserang Pelecehan Seksual, Tsamara: Kandidat 2 dan 3 Harus Tertibkan Pendukungnya

Serangan semacam demikian embuat harapan adanya Pilkada bermartabat, kampanye terhormat dan saling menampilkan visi misi yang baik terasa semakin jauh.

“Tentu ini menjadi keprihatinan yang mendalam untuk untuk kaum perempuan, ibu-ibu dan khsusunya pemuda Tangsel seperti saya yang ingin melihat Tangsel lebih baik dengan pertarungan adu gagasan dan ide-ide,” ujarnya.

Tio lantas membeberkan trackrecord Saraswati yang aktif menyoal isu-isu kemanusiaan, hak-hak perempuan, perlindungan terhadap anak, human trafficking, dan hak-hak difabel.

“Saya kira kita juga harus adil dalam menilai sesorang. Sebab kita ini ingin memilih calon pemimpin yg punya karakter dan visi misi yg mampu menjawab permasalahan permasalah di Tangsel,” cetusnya.

Baca Juga: Sajadah Imam Masjid di Petir Serang Dibakar, Pelaku Diduga ODGJ

Dia berharap isu-isu yang tidak visioner tidak terjadi lagi. Hal itu berlaku semua semua pasangan calon.

“Terlepas keyakinan setiap pribadi masing-masing dan cara pandang kita tentang berbusana yang layak. Kata dan kalimat yang digunakan adalah jelas bentuk pelecehan, ini tidak bisa ditolerir dan tidak boleh terulang pada pemilihan umum di mana pun,” pungkasnya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Pelukis di Lebak Alami Penurunan Omzet

Sebelumnya diberitakan bahwa Saraswati mendapat serangan bernada pelecehan seksual. Serangan dilakukan melalui postingan Facebook yang memposting foto kehamilan dibumbui perkataan “coblos kehamilan”. ***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x