Apalagi Indonesia tengah menghadapi bonus demografi. Menurutnya, bonus demografi menjadi modal bagi Indonesia melakukan lompatan kemajuan.
Untuk itu, kata Fauzan, anak-anak muda tidak boleh hanya menjadi penonton. Akan tetapi ambil bagian dari gerakan Indonesia maju.
"Pak Presiden (Jokowi) sudah banyak memberikan ruang bagi anak muda ada di dalam pemerintah. Tentu ini harus disambut oleh kita yang ada di daerah, sehingga arah menuju Indonesia maju bisa lebih cepat tercapai," ujarnya.
Menurut Fauzan, ada beberapa syarat bonus demografi bisa menjadi berkah. Yakni, akses terhadap pendidikan, kesehatan, dunia kerja dan pertisipasi politik anak muda serta perempuan.
"Jangan sampai bonus demografi yang menjadi modal kita melompat maju justru menjadi bencana sosial, jika kita tidak ambil bagian," ujarnya.
Dalam rangka optimalisasi indeks pembangunan pemuda (IPP), lanjut Fauzan, pemerintah pusat telah mengeluarkan Perpres Nomor 43 tahun 2022 tentang koordinasi lintas sektor Penyelenggaraan pelayanan kepemudaan sebagai turunan dari UU No 40 tahun 2009 tentang kepemudaan.
"Itu yang kita ingin dorong di daerah. Ada regulasi yang memperkuat hal tersebut sehingga anak muda menjadi berdaya," ucapnya.
"Semua cita-cita mendorong pemuda bisa berdaya tentu saja butuh kesadaran dan perjuangan kolektif yang lahir dari oleh dan untuk pemuda itu sendiri. Dan saya ingin menjadi bagian dari sejarah tersebut," sambung Fauzan.