Network
Hergun mengingatkan dampak lainnya dari perang Rusia-Ukraina, yaitu potensi menurunnya kinerja ekspor dan impor yang bisa menganggu target pertumbuhan ekonomi pada 2022.
“Pada 2022, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,2 persen. Target yang cukup tinggi tersebut berpijak pada baseline 2021 yang mampu tumbuh sebesar 3,69 persen," ujarnya.
Capaian 2021 antara lain didukung oleh kinerja ekspor yang tumbuh 24,04 persen dan impor tumbuh 23,31 persen.
Hergun menambahkan, kinerja ekspor dan impor telah memberikan dampak positif terhadap penerimaan dan belanja negara.
Baca Juga: Dituduh Menipu Rusia dan Dunia, Presiden Ukraina Meradang
Realisasi pendapatan negara pada 2021 mencapai 114,9 persen. Sementara realisasi belanja negara mencapai 101,3 persen.
Adapun defisit turun dari target 5,7 persen menjadi 4,65 persen. Perang Rusia-Ukraina akan berdampak terhadap kinerja ekspor-impor Indonesia terutama terhadap kedua negara tersebut.
Nilai ekspor Indonesia ke Ukraina sepanjang 2021 mencapai 416,99 juta dolar AS. Sedangkan nilai impor dari negara tersebut mencapai 1,04 miliar dollar AS.
Neraca perdagangan Indonesia-Ukraina pun mengalami defisit 623 juta dolar AS. Namun, defisit tersebut bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya menurun 15,6 persen.
