Kontroversi Pembentukan Cyber Army MUI DKI Jakarta, Akademisi Universitas NU: Harus Tepat Guna

- 22 November 2021, 10:53 WIB
Pembentukan Cyber Army yang Digagas MUI DKI Jakarta tuai kritik.
Pembentukan Cyber Army yang Digagas MUI DKI Jakarta tuai kritik. /Instagram/@muidki/

SERANG NEWS - Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta mewacanakan membuat Cyber Army untuk melawan serangan buzzer.

Wacana Cyber Army MUI DKI Jakarta ini pun langsung memicu kontoversi publik. Kegaduhan opini muncul karena ada kabar yang mengatakan bahwa pembentukan Cyeber Army ini ditujukan untuk membela Ulama dan Anies Baswedan.

Menyoroti soal tersebut, Pengamat Sosial dan Pengajar Sosiologi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Okky Tirto menilai bahwa tidak ada persoalan jika MUI membentuk Cyber Army.

Baca Juga: Sebut MUI Kelolongan, Peneliti NU: Ini 'red alert' Bagi Negara dan Ulama Rapatkan Barisan

Hanya saja, Okky mengingatkan agar tujuan pembentukan Cyber Amry punya tujuannya tepat.

"Sebagai jembatan antara Pemerintah dengan ummat, MUI bertugas sebagai penjaga moral. Sehingga kerja-kerja MUI sudah memiliki ruang sendiri yang non-politis. Idealnya, MUI menjadi pembina ummat sekaligus pengingat pemerintah," kata Okky kepada SerangNews.com, Senin 22 November 2021.

Menurutnya, jika biaya Pembentukan Cyber Army dibebankan pada APBD DKI Jakarta, maka sudah sepatutnya Cyber Army tersebut bermanfaat bagi masyarakat Jakarta, tanpa pandang agama.

Baca Juga: Tagar 'Bubarkan MUI' Trending di Twitter, Imbas Penangkapan Ahmad Zain An Najah oleh Densus 88

"Sebagai lembaga pengayom ummat, Cyber Army MUI semestinya ditujukan untuk menjaga moralitas ummat dan publik terkait ruang siber. hal ini sesuai dengan Fatwa MUI nomor 24 tahun 2017," Imbuh Okky.

Okky menilai, akan lebih sesuai dengan fungsi MUI jika pasukan Ciber MUI dikerahkan untuk mengedukasi ummat dan publik dari bahaya hoax, fitnah, SARA, konten radikalisme dan semacamnya.

"Saat ini era post-truth, orang sulit membedakan mana hoax mana bukan, mana fitnah mana fakta. Belum lagi maraknya konten berpaham radikal dan semacamnya," kata Okky.

Baca Juga: Buntut Tagar Bubarkan MUI, Kini Giliran Anwar Abbas Minta Republik Indonesia BUBAR

"Cyber Army MUI DKI Jakarta akan sangat bermanfaat jika mengambil peran untuk memerangi hal tersebut. Terlebih jika Cyber Army berjuang bersama Cyber Bareskrim, BSSN dan instansi terkait lainnya," sambung Wakil Ketua Alkhairaat Jabodetabek ini.

Sebelumnya Ketua Umum MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar menyatakan, pembentukan Cyber Armi untuk menghadapi buzzer yang menyerang ulama. Termasuk menangkal serangan yang ditunjukkan kepada Gubernur DKI Jakaarta Anies Baswedan.

Menurutnya, keberadaan buzzer telah meresahkan umat Islam. "Kami membentuk pasukan siber karena saat ini marak informasi hoaks yang dapat memecah belah umat, terutama umat Islam dan ulama," kata KH Munahar Muchtar dalam pernyataan resminya yang dilansir SerangNews.com dari Antara.

Baca Juga: Hasil Ijtima’ Ulama, MUI Pusat Menolak Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021, Begini Alasannya

Munahar menjelaskan, pasukan siber itu dibentuk atas inisiatif MUI DKI untuk melawan informasi hoaks, sebagai upaya membela umat dan ulama.

"Melawan informasi hoaks untuk umat Islam dan ulama, adalah salah satu tugas MUI, melakukan amar ma'ruf nahi munkar," katanya.

Selain itu, Munahar juga meminta Infokom dan MUI DKI Jakarta membela Anies Baswedan ketika diserang buzzer.

Ia menilai, buzzer selalu mencari kesalahan Anies. Padahal, Anies telah bekerja untuk membangun masyarakat DKI Jakarta sebagai Ibukota Indonesia.

"Beliau (Anies Basweda-red) ini termasuk 21 orang pahlawan dunia. berita-berita saua minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra dari Pemprov DKI Jakarta," katanya.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x