Sebut MUI Kecolongan, Peneliti NU: Ini 'red alert' Bagi Negara dan Ulama Rapatkan Barisan

- 22 November 2021, 10:22 WIB
Ilustrasi MUI.
Ilustrasi MUI. /ANTARA/Anom Prihantoro

SERANG NEWS - Peristiwa penangkapan tiga orang yang diduga terlibat jaringan teroris beberapa hari lalu menampar publik cukup keras.

Pasalnya di antara tiga nama yang ditangkap Densus 88 tersebut yakni Farid Okbah, Anung Alhamat, Ahmad Zain Annajah, ada nama anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Diketahui, Ahmad Zain Annajah tercatat sebagai pengurus Komisi Fatwa MUI.

Dari kasus penengakapanya oleh Densus 88 menyebabkan berbagai opini mengemuka. Ada yang bernada vonis kilat agar MUI dibubarkan.

Baca Juga: Buntut Tagar Bubarkan MUI, Kini Giliran Anwar Abbas Minta Republik Indonesia BUBAR

Ada juga yang beranggapan bahwa jangankan MUI. Bahkan ada yang menyebut instansi negara pun tak lepas dari kemungkinan 'masuk angin' terkait radikalisme dan terorisme.

Peneliti Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Okky Tirto menyatakan, patut dicatat bahwa MUI adalah wadah organisasi yang berisi orang-orang dengan latar belakang keilmuan agama.

Karenanya, mengkhawatirkan jika MUI 'kemasukan' paham radikalisme bahkan terorisme yang bersembunyi di balik jubah agama.

Baca Juga: Farid Okbah Dikabarkan Ditangkap Densus 88, Politisi PKS Mardani Ali Sera Angkat Suara

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x