SERANG NEWS - Seorang anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD menjadi korban intimidasi dari oknum Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polisi bersenjata lengkap.
Babinsa TNI AD di Kota Manado itu jadi korban intimidasi karena membela warga yang tanah hasil warisan keluarganya dicaplok oleh perusahaan PT Ciputra Internasional atau Ciputra Land.
Sementara ustadz Chaniago jadi korban penyerangan orang tak dikenal di Batam. Peristiwa ini berlangsung di tengan momen acara pengajian. Dua artikel ini menjadi isu hangat yang menarik untuk diulas.
Berikut selengkapnya.
Brimob Bersenjata Lengkap Intimidasi Babinsa AD, Jenderal TNI Protes
Inspektur Kodam (Irdam) Merdeka, Brigadir Jenderal (Brigjen) Junior Tumilaar menulis surat terbuka yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Surat yang ditulis langsung oleh Brigjen Junior Tumilaar itu meminta kepada Kapolri agar anggota Babinsa yang jadi korban intimidasi oknum anggota Brimob tidak perlu sampai dipanggil polisi untuk diperiksa.
Informasi lengkap baca di sini
Baca Juga: Anies Diperiksa KPK Kasus Pengadaan Lahan Munjul, BEM UI Tuding Presiden Jokowi Rezim Anti Kritik
Ustadz di Batam Diserang Orang Tak Dikenal
Ustadz Chaniago diserang orang tak dikenal. Seperti video yang diunggah oleh @bataminsight, terlihat Ustadz Chaniago tengah mengisi ceramah di masjid.
Di tengah pengajian yang dihadiri para emak-emak setempat, tiba-tiba muncul pelaku yang berlari dan secara langsung menyerang Ustadz Chaniago.
Baca Juga: Ini Kronologi Penyerangan Ustadz oleh Orang Tak Dikenal di Masjid Baitussyakur Batam Viral di Medsos
Beruntung, sang ustadz berhasil menyelamatkan diri. Sementara pelaku berhasil diamankan oleh jamaah pengajian yang hadir.
Selengkapnya baca di sini ***
Baca Juga: Babinsa Dipanggil Polres Imbas Bela Warga yang Tanahnya Diserobot PT Ciputra, Jenderal TNI Protes