Network
SERANG NEWS- Sutradara dan produser film muda berbakat Angga Sasongko geram dan ikut menanggapi tudingan penggiat media sosial Eko Kunthadi yang menyebut film kartun Nussa mengkampanyekan Taliban dan ajaran radikalisme.
Dikutip SerangNews.com, Senin 21 Juni 2021 melalui akun Twitternya @anggasasongko menanggapi tudingan opini yang coba digiring Eko mengenai film kartun Nussa.
Dikatakan Angga, opini Eko menyimpulkan kampanye Taliban, lantaran busana yang dikenakan sosok karakter bocah Nussa dan Rara dan film itu.
Baca Juga: Bercerita Tentang Kompetisi Sains di Sekolah, Film Nussa Siap Tayang di Bioskop
"Ah b*c*t. Bukti enggak ada, diajak nonton enggak berani datang. Tapi ya sudah, saya enggak mau menghambat penghasilan Anda dengan menggoreng-goreng isu identitas dan polarisasi," katanya.
"Monggo dilanjut sampai kapalan," cuit Angga saat meramaikan perang Twitter dengan Eko, pada Minggu 20 Juni 2021 kemarin.
Tak hanya itu, Angga pun mencuitkan kalimat yang lebih menohok sekaligus meledek Eko.
Baca Juga: Bocoran Chip Ungu Bawa Hoki Menang Jadi Sultan Banyak Jackpot Higgs Domino Island
"Saya sabar kok. Enggak overestimate orang macam Eko. Lah wong film terakhir saya yang nonton di bioskop 2,3 juta orang. Bayar lho. Yang ngeRT Tweet Eko Kuntadhi paling mentok ribuan, setengahnya bot," sindirnya.
Bahkan Angga pun menyebut kalau Eko tak jauh beda dengan ayam sayur.
"Ah elo ayam sayur, Eko. Diajak nonton dan diskusi langsung sama gue, enggak nongol hidung lo. Mengkonfirmasi untuk tidak datang. Ayam sayur kayak lo cuma berani sembunyi di balik jempol. Enggak cukup punya nyali dan intelektualitas buat berdebat," tulis lagi.
Baca Juga: Azyumardi Azra Beberkan 3 Alasan Muhammadiyah Kebal dari Intervensi Kekuasaan
Angga pun membeberkan, kalau undangan untuk menonton Nussa sudah diberikan kepada Eko.
Tapi Eko menolak dengan alasan film ini kerja bareng dengan pendakwah Felix Siauw.
"Saya orang yang terbuka dan respect dengan sikap berseberangan, saling tidak sepakat dan berbeda pendapat. Itu indahnya demokrasi," imbuhnya.
Akibat oponi Eko Kunthadi itu, Angga menjelaskan tak perlu dengan kekerasan untuk meladeni celotehan Eko.
"Enggak perlu kekerasan. Film itu ide. Kalau enggak sependapat karena belum nonton, ya diajak nonton. Habis nonton, idenya mau dikomentari, dikritik, ya monggo," pesannya kepada Eko.
Intinya kata Angga, konsekuensi dari sebuah karya yang dipublikasikan adalah siap untuk dikomentari dan dikritik sepanjang orang yang mengritik sudah menonton, membaca, mendengar, atau melihatnya.
Baca Juga: Jual Obat Keras, Pengamen Dicokok Satresnarkoba Polres Serang
"Tapi kalau ruangnya ogah dimanfaatkan lalu beraninya bersembunyi di balik jempol, ya ayam sayur," cuitnya meledek cuitan Eko yang belum-belum menuduh tanpa mau menonton filmnya.
Diketahui, perang tweet yang membahas film kartun Nussa ini dimulai pada akhir pekan lalu. Lantaran animasi bernuansa islami itu ternyata tayang di Korsel, tepatnya di festival Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) yang berakhir pada 18 Juni 2021 lalu.
Sementara sehari sebelumnya, Eko mencuitkan kalimat yang mencoba menggiring opini kepada para pengikutnya.
Baca Juga: Selamat Ulang Tahun Pak Presiden Jokowi!
Di Twitternya @eko_kuntadhi mengunggah gambar poster Nussa-Rara yang mengenakan gamis dan berhijab, lalu disandingkan dengan seorang anak berbaju gamis sedang mengikuti demonstrasi.
"Representasi pakaian pria Nussa-Rara. Akan seperti ini gambaran anak Indonesia di mata dunia?" cuit Eko yang menyindir film kartun Nussa.***
