Polisi Bongkar Kejahatan Perdagangan Manusia, Modus Ditawari Pekerjaan Melalui TikTok

- 6 Juni 2021, 09:54 WIB
ilustrasi penolakan terhadap perdagangan manusia.
ilustrasi penolakan terhadap perdagangan manusia. /Hermes Rivera/Unsplash/

SERANG NEWS – Kepolisian negara Bangladesh berhasil menangkap tujuh tersangka kasus perdagangan manusia internasional.

Polisi negara Bangladesh mengungkap kasus tindak pidana kejahatan perdagangan manusia itu dengan modus menawaran menjadi model dan artis melalui situs media sosial TikTok.

Dikutip dari Toronto Sun, pelaku menggunakan aplikasi media sosial TikTok untuk menghubungi dan memikat wanita dan gadis muda sebelum menjual mereka.

Para gadis tersebut nantinya dijual untuk di pekerjakan sebagai pelacur negara tetangga India.

Penyelidikan polisi, menyebutkan para pedagang manusia itu telah membujuk para wanita dengan janji pekerjaan bergaji tinggi di seberang perbatasan.

“Gadis-gadis ini kebanyakan dari kelompok berpenghasilan rendah," kata Mohammad Shahidullah, pejabat polisi yang menyelidiki kasus tersebut dikutip Minggu 6 Juni 2021.

Baca Juga: Terungkap! Pemerkosaan Gadis 16 Tahun di Hulu Sungai Utara Berlangsung Sejak April Hingga Mei

Baca Juga: Dewan HAM PBB Selidiki Kejahatan Sistematis di Jalur Gaza Palestina

Baca Juga: Terungkap Fakta Usai Diperiksa Polisi, MYD Pemeran Video Asusila Bareng Gisel Bilang Begini

“Para korban perdagangan manusia itu ditawari menjadi bintang di India. Mereka juga dijanjikan pekerjaan di mal. Tapi ini bohong,” ujarnya.

Saat ini petugas kepolisian masih terus berusaha memburu membongkar kasus perdagangan manusia itu dengan memburu tersangka baru.

Baca Juga: Polisi Bakal Panggil Gisella dan Jesika Iskandar soal Viralnya Video Asusila yang Diduga Mirip Artis

Baca Juga: Awas! Jaringan Kriminal Bisa Mengincar Vaksin Covid-19 dan Menjualnya Dalam Bentuk Palsu

Baca Juga: TNI dan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua Baku Tembak, Satu Prajurit Meninggal Dunia

Seperti yang dikatakan kepada Thomson Reuters Foundation.

"Salah satu orang yang ditangkap memberi tahu kami bahwa dia mengirim setidaknya 1.000 orang melintasi perbatasan. Kami masih tidak tahu apakah itu benar," ujarnya. ***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: Toronto Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah