"Artinya kalau di masa lalu sudah pernah terjadi gempa kuat, ini kemungkinan masih bisa terjadi di masa depan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam webinar bertajuk Kajian dan Mitigasi Gempa bumi dan tsunami di Jawa Timur, akhir pekan lalu.
Dia pun mengingatkan, hal itulah yang harus dipersiapkan. Karena di Jawa Timur juga ada zona-zona patahan aktif seperti patahan Kendeng, Pasuruan, Probolinggo, di sekitar Rembang sampai Madura.
Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series, Kamis 3 Juni 2021, Tegas! Ken ke Maudy: Pilih Aku atau Anita
Untuk itu, masyarakat dan pemerintah perlu mewaspadai daerah yang ada di zona patahan aktif.
Sejarah tsunami di Jawa Timur
BMKG juga menyebut bahwa Jawa Timur pernah disapu tsunami sebanyak 6 kali, sejak 1930 hingga 1994.
Datanya sebagai berikut, pada 4 Januari 1840, gempa kuat dirasakan sampai Semarang diikuti gelombang pasang di Pacitan
7 Februari 1843, gempa di selatan Pulau Madura memicu tsunami.
Baca Juga: Hadapi Thailand di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Shin Tae Yong Pasang Pemain Muda
20 Oktober 1859, terjadi gempa kuat disertai tsunami, gelombang tiba saat kapal Ottolina bersiap untuk melepas jangkar. 11 dari 13 awak kapal selamat