Network
SERANG NEWS - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendapatkan nilai atau paling buruk dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) soal pengendalian pandemi Covid-19.
Penilaian itu didasarkan pada kualitas pada tingkat tingkat penularan dan tingkat kapasitas layanan kesehatan di setiap daerah.
“Ada beberapa daerah yang masuk ke kategori D ada yang masuk kategori E seperti Jakarta," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam rapat kerja di Komisi IX DPR RI, Kamis 27 Mei 2021.
"Tetapi ada juga yang masih di C artinya tidak ada tingkat hunian tempat tidur yang terlalu tinggi. Dan, juga pengendalian provinsinya masih baik,” tutur Dante kepada wartawan.
Baca Juga: Modus Dugaan Korupsi Masker di Dinkes Banten yang Rugikan Keuangan Negara Rp1,6 Miliar
Berkenaan kualitas pelayanan, lanjut Dante, Pemprov DKI turut menunjukkan kapasitas respons yang paling buruk bila dibandingkan dengan daerah lain.
“Atas rekomendasi tersebut, masih banyak yang dalam kondisi terkendali kecuali DKI Jakarta pada kapasitasnya E (paling buruk), karena di DKI Jakarta tingkat hunian tempat tidur-nya sudah mulai meningat dan kasus penelusurannya juga tidak terlalu baik,” paparnya dikutip dari PMJ News.
Menyikapi hal itu, Mantan politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai hal itu wajar karena Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lagi memerdekakan Palestina.
Baca Juga: BP2MI Ajak Milenial Banten Kerja ke Jepang, Gajinya Fantastis hingga Rp26 Juta
