Baca Juga: Tokoh Pendiri Banten, Embay Mulya Syarif Terpilih Jadi Ketum PB Mathla'ul Anwar
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini pun berharap upaya pemerintah dalam memberikan relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas sektor properti serta relaksasi PPnBM untuk pembelian mobil baru dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 705 untuk mobil bermesin 1.500 cc dan 2.500 cc menjadi langkah awal perbaikan ekonomi nasional.
"Peluang sudah diberikan, harapannya hasil yang diraih maksimal. Saya yakin pemberian insentif PPnBM bisa berkontribusi cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, melalui multiplier effect-nya," jelas Azis.
Saat ini, lanjut Azis, sejumlah perusahaan semakin percaya diri untuk memperluas aktivitas ekspansi sehingga diperkirakan penjualan dapat lebih tinggi dan pemasaran akan menunjang kenaikan output produksi, pada akhir pandemi.
Baca Juga: Elektabilitas Masuk 4 Besar Survei SMRC, Bappilu Demokrat Banten: Masyarakat Rindu Prestasi Pak SBY
Baca Juga: Akad Nikah Atta dan Aurel Hermansyah, Presiden Jokowi hingga Menhan Prabowo Subianto hadir
Sementara itu, optimisme terhadap adanya pemulihan ekonomi juga didukung oleh kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari 2021 sebesar 85,8.
"Dari survei konsumen Bank Indonesia, mengindikasikan keyakinan terhadap perbaikan kondisi ekonomi. Baik dari sisi ketersediaan lapangan kerja, penghasilan maupun ketepatan waktu pembelian barang tahan lama. Bismillah, semoga semangat ini selaras dengan kerja keras mengakhiri kondisi ekonomi yang sulit saat ini," pungkas Azis Syamsuddin.
Seperti diketahui Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Januari 2021 telah melampaui capaian PMI manufaktur Vietnam (51,3), Thailand (49,0), dan Malaysia (48,9).
Sementara itu, PMI manufaktur ASEAN pada awal tahun ini berada di level 51,4. Bahkan, PMI manufaktur China mengalami penurunan ke titik 51,3 dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,9.***