Pada 13 Maret 2021, otoritas kesehatan Norwegia mengungkapkan tiga petugas kesehatan (semuanya berusia di bawah 50 tahun) yang baru-baru ini menerima vaksin AstraZeneca sedang dirawat di rumah sakit karena pendarahan, pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah.
Baca Juga: Catatkan Laba Bersih Rp1,7 Triliun pada 2020, bjb juga Luncurkan 4 Layanan Digital Perbankan
“Kami tidak tahu apakah kasus tersebut terkait dengan vaksin,” kata Sigurd Hortemo, seorang dokter senior di Badan Obat Norwegia.
Austria
Sebelum Denmark dan Norwegia menghentikan peluncurannya, Austria pada 7 Maret 2021 menghentikan penggunaan sejumlah suntikan AstraZeneca saat menyelidiki kematian akibat gangguan koagulasi dan penyakit akibat emboli paru.
Baca Juga: Kasus Korupsi Pengadaan Tanah, KPK Buka Peluang Panggil Anies Baswedan
Estonia, Latvia, Lituania dan Luksemburg juga menangguhkan penggunaan kelompok yang dipilih oleh Austria.
Venezuela
Venezuela mengatakan pada hari Senin bahwa mereka tidak akan mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Baca Juga: Produksi Tembakau Gorila di Rumah, Pemuda Asal Kota Serang Diringkus Polisi
Wakil Presiden Delcy Rodriguez mengatakan keputusan itu mencerminkan efek vaksin pada pasien.
Venezuela telah menggunakan Sputnik V Rusia dan Sinopharm China dalam program vaksinasi.***