Cegah Korban Jiwa, Tanah Retak dan Longsor di Pinggir Sungai Pesanggrahan Tangsel Bakal Dipasang Turap

- 27 Februari 2021, 18:00 WIB
Seorang petugas UPK Badan Air Dinas lingkungan Hidup DKI Jakarta ikut membantu membersihkan material longsor dan potongan pohon bambu di sungai Pesanggrahan, Tangsel, Sabtu 27 Februari 2021
Seorang petugas UPK Badan Air Dinas lingkungan Hidup DKI Jakarta ikut membantu membersihkan material longsor dan potongan pohon bambu di sungai Pesanggrahan, Tangsel, Sabtu 27 Februari 2021 /Ade maulana/serangNews.com//

SERANG NEWS- Pasca terjadinya tanah retak dan longsor di Jalan Lembah 1 RT 04 RW 06, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan pada Sabtu 20 Februari 2021 lalu, kini mulai mendapat penanganan dari sejumlah pihak.

Jalan setapak sepanjang 100 meter yang retak dan longsor, dan digunakan 70 kepala keluarga untuk aktivitas sehari-hari itu bakal dipasangi turap, pada sisi jurang ke arah bibir sungai Pesanggrahan.

Lurah Cirendeu Win Fadlianta mengatakan, pemasangan turap oleh Dinas PU Tangsel ini ditargetkan selama 1 bulan.

Baca Juga: 70 KK di Bantaran Sungai Pesanggrahan Tangsel Bakal Terisolir, Jika Bencana Tanah Retak Berujung Longsor

"Turap akan dipasang pada bagian jurang, terutama pada titik-titik tanah retak, dan longsor. Targetnya 1 bulan," tuturnya kepada wartawan saat melakukan gotong royong bersama sejumlah warga, Sabtu 27 Februari 2021 pagi.

Selama pemasangan turap, dirinya menghimbau kepada ketua RT dan warga Jalan Lembah 1 untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, terlebih saat hujan turun.

"Kami juga akan menutup akses jalan sementara untuk kendaraan bermotor agar tidak melintas dulu di jalan ini saat proses perbaikan dan pemasangan turap. Kalau untuk warga sekitar kita masih buka jalannya," terang Win.

Baca Juga: Rawan Longsor, Bencana Tanah Retak Ancam Akses Jalan Warga di Bantaran Sungai Pesanggrahan Tangsel

Win juga berharap kepada kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane agar segera melihat ke lokasi untuk melakukan survei dan tindaklanjut.

"Saya sudah laporkan adanya tanah retak dan longsor di lokasi ini via WhatsApp, tapi belum ada respon," imbuhnya.

Sementara itu, pada Sabtu 27 Februari 2021 pagi, petugas PU Tangsel dibantu warga, dan
UPK Badan Air Dinas lingkungan Hidup DKI Jakarta melakukan gotong royong membersihkan dan menebang pohon bambu yang berada di pinggir jurang sungai Pesanggrahan.

Baca Juga: Bocoran Love Story The Series Sabtu 27 Februari 2021, Ken Cidera, Wilantara Umumkan Menikah dengan Dinda

Sebelumnya, diberitakan SerangNews.com, bencana tanah retak terjadi di Jalan Lembah 1, RT 04, RW 06, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

Akibat kejadian itu, akses jalan utama yang digunakan untuk aktivitas 70 kepala keluarga yang tinggal diatas pinggir Sungai Pesanggrahan itu rawan dan terancam longsor.

Ketua RT 04, RW 06 Jalan Lembah 1, Akhya Rudin mengatakan, tanah retak mulai terjadi pasca hujan deras yang melanda kawasan itu pada tanggal 19-20 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Usai Terjaring OTT KPK, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Langsung Dibawa ke Jakarta

Dijelaskan Akhya, jalan sepanjang 100 meter yang sudah diaspal tersebut kini retak dan terancam longsor mengancam keselamatan warga.

"Tanah retaknya itu kelihatan pasca hujan deras dua hari lalu. Sebelumnya belum retak tanahnya. Warga disini khawatir, kalau turun hujan deras lagi bisa saja longsor ini," ujar Akhya kepada SerangNews.com, Senin 22 Februari 2021.

Untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa, Akhya bersama warga sekitar memberikan batas patok menggunakan tali plastik di sepanjang jalan yang tanahnya retak.

Baca Juga: Kecelakaan Maut Terjadi di Pondok Cabe Tangsel, Korbannya 2 Balita Tewas Terlindas Truk, 2 Lainnya Luka-luka

Dia juga mengaku, pihak Kelurahan Cirendeu bersama jajarannya sudah turun ke lokasi. Namun menurutnya hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.

"Kita butuh perhatian, dan cepat direalisasikan untuk menghindari longsor. Bukan cuma cek-cek aja ke lokasi, tapi nggak ada kelanjutannya. Apalagi ini satu-satunya akses jalan warga disini," tuturnya sambil menunjuk ke arah tanah yang retak.

Akhya pun menuturkan, kejadian tanah retak ini merupakan pertama kalinya terjadi disini. Kalau banjir, dia bersama warga lainnya kerap terbiasa mengalaminya. Apalagi saat musim hujan dan banjir seperti sekarang.

Baca Juga: Inalillahi, Ibu dari 2 Balita Korban Tewas Kecelakaan Maut di Pondok Cabe Tangsel Meninggal Dunia

Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Selatan, Chaerudin, mengaku akan meneruskan informasi tanah retak di Jalan Lembah 1, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Tangsel.

"Sudah saya terusin ke Pak Kadis PU. Terima kasih infonya om," tuturnya singkat saat dikonfirmasi SerangNews.com melalui pesan singkat WhatsApp.

Sementara pantauan SerangNews.com di lokasi, jalan setapak sepanjang 100 meter yang sudah diaspal tersebut, terlihat retak-retak. Kondisi keretakan juga cukup parah, dan bisa terjadinya longsor.

Baca Juga: Anies Baswedan Dikritik, Sutiyoso: Makin Kesohor Kalau Sering Digebukin

Kondisi itu, tentu saja membahayakan warga, dan para pengguna jalan yang kerap melintasi jalan setapak tersebut.

Terlebih, kondisi jalan yang retak, dan rumah warga di wilayah itu berada persis di atas bantaran Sungai Pesanggrahan, dengan jarak ketinggian jurang kurang lebih 10 hingga 15 meter.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah