Menlu Retno Desak DK PBB Hentikan Kekerasan di Afghanistan

21 November 2020, 16:32 WIB
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. /HUMAS SETNEG

SERANG NEWS - Kasus kekerasan di negara Afghanistan terus meledak, tercatat korban kekerasan mencapai 6000 lebih jiwa. 

Indoneisa melalui Kemlu menekankan pentingnya proses perdamaian di Afghanistan yang Afghan-owned dan Afghan-led, serta menempatkan masyarakat Afghanistan sebagai sentralnya.

“Kita harus segera bertindak dan tidak bisa lagi menunggu. Kekerasan di Afghanistan harus dihentikan karena hanya akan mengikis upaya perdamaian dan kepercayaan di antara rakyat Afghanistan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Baca Juga: Segera Coba, Ini 6 Kopi Andalan Indonesia yang Mendunia

Baca Juga: Ketua RT Habisi Nyawa Calo Tanah dengan Golok, Kemudian Menyerahkan Diri

Pernyataan tegas ini disampaikan Retno dalam pertemuan Arria Formula Dewan Keamanan (DK) PBB meng​enai Proses Perdamaian di Afghanistan, secara virtual pada hari Jumat, 20 November 2020.

Untuk merealisasikan tujuan tersebut, Menlu RI menegaskan tiga hal penting:

Pertama, Kekerasan harus segera dihentikan, karena mengancam proses perdamaian dan menggerus kepercayaan masyarakat Afghanistan.

Kedua, masyarakat internasional harus meningkatkan kontribusinya dalam membantu proses perdamaian di Afghanistan. 

Baca Juga: Jadwal Live Streaming Liga Spanyol Villareal vs Real Madrid di MAX Stream dan beIN Sport 1

Peningkatan bantuan internasional dibutuhkan untuk menciptakan situasi yang lebih kondusif di lapangan, meningkatkan kapasitas Pemerintah, sekaligus menopang ekonomi masyarakat Afghanistan.

Ketiga, sinergi antara berbagai Lembaga PBB perlu diperkuat untuk bisa lebih membantu proses perdamaian di Afghanistan. 

Sinergi ini tidak hanya penting untuk menciptakan situasi yang kondusif di lapangan, tapi juga untuk lebih melindungi kelompok rentan, termasuk dalam hal pemberdayaan perempuan. 

Baca Juga: Rajin Makan Ikan Punya Banyak Manfaat, Sehat untuk Jantung dan Pencernaan

Seluruh lapisan masyarakat harus dilibatkan dalam proses rekonsiliasi dan pembangunan negeri.

Dikutip Serangnews.com dari laman Kemlu, Menlu Retno menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus mendukung Afghanistan, sampai tercapainya perdamaian yang telah didambakan masyarakan Afghanistan.

Presiden Afghanistan menyampaikan apresiasi kepada DK PBB atas dukungan yang berkesinambungan bagi Afghanistan. 

Untuk itu, DK PBB dinilai memiliki peran penting untuk terus mendorong gencatan sejata, mengimplementasikan sanksi, mendukung upaya melawan teroris termasuk pendanaannya, serta mendukung upaya konektivitas regional.

Baca Juga: Sekda Bogor Sebut Kegiatan Habib Rizieq di Mega Mendung Bogor Tidak Berizin

Negara-negara peserta pertemuan menyampaikan dukungan terhadap proses perdamaian yang inklusif di Afghanistan dan mengecam kekerasan yang terus berlangsung. 

Sejumlah negara juga menyampaikan penghargaan terhadap peran Indonesia dan Jerman selama ini sebagai negara penjuru pembahasan agenda Afghanistan di DK PBB.

Pertemuan Arria Formula DK PBB ini bertujuan untuk mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan DK PBB dan komunitas internasional guna mendukung negosiasi perdamaian Afghanistan dan memastikan stabilitas dan perdamaian di Afghanistan.

Baca Juga: Hari Ikan Nasional 21 November: Sejarah dan Arti Logo yang Harus Diketahui

Dalam pertemuan Arria Formula ini, Indonesia merupakan salah satu co-sponsor pertemuan bersama dengan Afghanistan, Estonia, Jerman, Finlandia, Norwegia dan Qatar.

Pertemuan dipimpin oleh Menlu Estonia dan dihadiri oleh Presiden dan Menlu Afghanistan serta Menlu Qatar, Finlandia, Norwegia dan Jerman. 

Pertemuan menghadirkan sejumlah briefers, diantaranya Special Representative of the Secretary-General for Afghanistan, Deborah Lyons; anggota tim negosiasi Afghanistan, Fatima Gailani; dan Asia Director dari International Crisis Group, Laurel Miller.***

Editor: Kiki

Sumber: kemlu.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler