Pandemi Covid-19, Pelukis di Lebak Alami Penurunan Omzet

26 Oktober 2020, 11:18 WIB
Pelukis di Kabupaten Lebak Mengalami Penurunan Omzet selama Pandemi Covid-19/Antara. /

SERANGNEWS.COM - Akibat dari Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, berdampak pada seluruh sektor perekonomian termasuk omzet pendapatan pelukis di Kabupaten Lebak, Banten

Sejak Pandemi Covid-19 delapan bulan terakhir ini, pendapatan mereka cukup merosot tajam. 

"Kami merasa bingung sejak pandemi Covid-19 omzet menurun drastis," kata Reo (35) seorang pelukis saat ditemui di Galeri Komunitas Momonon Jalan Multatuli Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. 

Baca Juga: Bicara Perang Masa Depan, Menhan Prabowo Subianto Ingatkan Ketahanan Pangan

Para pelukis seni di Kabupaten Lebak semakin terpukul setelah saat ini diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Selama masa PSBB itu, tentu kegiatan ekonomi dibatasi, sehingga berdampak terhadap pendapatan.

Selama ini, kata dia, pelukis hanya beberapa permintaan pesanan dalam sebulan juga terkadang tidak ada.

Baca Juga: Satu Pasal UU Cipta Kerja Dihapus Setneg, Stafsus Milenial: Ada Salah Ketik

"Kami paling bantar saat pandemi Corona bisa menghasilkan pendapatan Rp1 juta,padahal biasanya mencapai Rp10 juta/bulan," katanya seperti dikutip Serangnews.com dari Antara, Senin 26 Oktober 2020. 

Menurut dia, penghasilan dari aneka lukisan sudah tidak bisa dijadikan andalan ekonomi keluarga dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.

Saat ini, ujar dia, dirinya kini mengembangkan usaha ikan hias dan memproduksi akuarium agar ekonomi keluarga bertahan.

Baca Juga: Khabib Nurmamedov Pensiun Sebagai Petarung UFC, Justin Gaethje Optimistik Menjadi Juara Baru

Potensi usaha ikan hias cukup menjanjikan menghasilkan ekonomi, karena banyak permintaan masyarakat.

Saat ini, warga banyak mencintai ikan cupang hingga harganya juga cukup lumayan.

"Kami hari ini mengembangkan usaha ikan hias karena penghasilan melukis sangat merosot sekali," katanya menjelaskan.

Begitu juga Edi (36) seorang pelukis mengatakan bahwa dirinya merasa terpukul karena omzet pendapatan usaha melukis menurun drastis sehubungan merebaknya pandemi COVID-19.

Baca Juga: Buntut Pemasangan Karikatur Nabi Muhammad, Erdogan Sebut Presiden Prancis Sesat

Sebelumnya, kata dia, dirinya terkadang menerima orderan atau pesanan dari pedagang seni lukis di wilayah Banten dan masyarakat.

Namun, saat pandemi COVID-19 sama sekali tidak ada pesanan maupun pembeli yang datang ke galeri.

"Kami setiap hari tetap memajang lukisan di By Pas Rangkasbitung, namun banyak duduk karena tidak ada pembeli," ujarnya.

Baca Juga: Pemilu Amerika Serikat, Joe Biden Serang Donald Trump yang Klaim Bisa Kendalikan Covid-19

Sementara itu, Ketua Wadah Kreasi Seni (WKS) Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Dedi Heriyadi mengatakan, pandemi COVID-19 tentu berdampak terhadap pendapatan ekonomi para seniman pelukis.

Karya pelukis di Kabupaten Lebak terdapat tujuh komunitas, di antaranya KPJ Rangkasbitung, Momonon dan WKS.

Produk karya lukisan mereka kebanyakan beraliran natural, karena harganya terjangkau dengan kisaran Rp300 ribu hingga Rp3,5 juta rupiah.

"Kami berharap seniman itu dapat kompensasi bantuan, karena pendapatan ekonomi seniman semakin terpuruk akibat pandemi corona," kata Dedi.***

 

Editor: Kiki

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler