5 Peristiwa Gunung Meletus yang Paling Mengerikan Sebabkan Korban Jiwa, 2 Diantaranya Terjadi di Indonesia

28 April 2022, 10:28 WIB
Sejarah kelahiran gunung anak krakatau /Pexels/Fabian Wiktor

Serang News – Berikut lima peristiwa mengerikan dari terjadinya bencana gunung meletus yang pernah terjadi hingga menyebabkan terjadinya korban jiwa meninggal dan luka-luka.

Gunung meletus merupakan salah satu bencana yang sangat merugikan. Kehilangan tempat tinggal, harta benda, keluarga, bahkan nyawa sendiri.

Bencana gunung meletus yang tercatat sejak tahun 1700-an, sudah lebih dari 250.000 jiwa melayang akibat bencana mengerikan ini.

Berikut 5 bencana gunung meletus yang paling banyak memakan korban jiwa dilansir dari Oregon State University:

Gunung Unzen, Jepang

Letusan vulkanis Gunung Unzen yang memicu tsunami dan memakan korban jiwa sebanyak 14.300 jiwa ini terjadi pada tahun 1792.

Peristiwa ini merupakan bencana gunung meletus terburuk dalam sejarah Jepang.

Tidak ada letusan besar yang terjadi setelahnya sampai 3 Juni 1991 yang menewaskan 43 jiwa.

Pada saat kejadian  ribuan penduduk yang tinggal di sekitar Gunung Unzen terpaksa harus dievakuasi.

Baca Juga: 7 Bencana Gunung Meletus Terhebat Sepanjang Masa, 3 Peristiwa Terjadi di Indonesia

Gunung Ruiz, Kolombia

Gunung berapi tertinggi di Kolombia ini merupakan stratovolcano aktif yang memiliki lahar mematikan. Dalam sejarahnya, gunung ini sempat beberapa kali meletus dan memakan korban jiwa yang tidak sedikit.

Pada tahun 1595, lahar panas dari gunung ini menyapu lembah Sungai Guali dan Sungai Lagunillas menewaskan 636 jiwa.

Di tahun 1845, lahar kembali membanjiri lembah Sungai Lagunillas hingga 70km ke hilir dan menyebar di dataran di dasar lembah yang lebih rendah. Menewaskan sekitar 1000 korban jiwa.

Di atas endapan lahar itulah Desa Armero dibangun dan tumbuh menjadi kota yang dinamis dengan 27.000 penduduk.

Sampai pada tanggal 13 November 1985, letusan kembali terjadi dan melahap sekitar 25.000 korban jiwa.

Baca Juga: Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau dan Lahirnya Anak Krakatau, Yuk Belajar dari Masa Lalu!

Gunung Pelee, Pulau Martinique di Laut Karibia

Pelee yang dalam bahasa perancis berarti botak, merupakan nama gunung berapi aktif yang terdiri dari lapisan abu vulkanik dan lava.

Di tahun 1792 dan 1851 gunung berapi ini sempat mengalami letusan kecil. Pada tanggal 8 Mei 1902, letusan besar terjadi dan menghancurkan pelabuhan Saint-Pierre.

Letusan ini menewaskan 29.025 orang atau setara dengan 15 persen populasi Pulau Martinique.

Gunung Krakatau, Selat Sunda Indonesia

Kepulauan vulkanik aktif ini terletak di perairan Selat Sunda.

Gunung yang terletak di tengah-tengah pulau jawa dan sumatera ini pernah mengalami letusan yang amat dahsyat di tahun 1883.

Letusan maha dahsyat itu terjadi selama 2 hari yaitu pada tanggal 26-27 agustus 1883.

Krakatau memuntahkan jutaan ton batu, debu dan magma. Material tersebut menutupi wilayah seluas 827.000 km2.

Pada hari kedua Gunung Krakatau meletus, terjadi gelombang besar tsunami yang membawa material vulkanik berupa magma dan batu panas menghantam pesisir Lampung dan Banten.

Bencana ini menewaskan 36.417 orang. Suara letusannya bahkan terdengar hingga Australia yang jaraknya 4.500 kilometer.

Bertahun-tahun kemudian pasca letusan mematikan itu, tepatnya di tahun 1929, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau.

Baca Juga: Ramalan Paling Mengerikan Setelah Letusan Gunung Semeru: Tsunami Setinggi 20 Meter hingga Gempa 7-9 SR

Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat Indonesia

Gunung yang berada di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat ini pernah meletus hebat pada tahun 1815.

Bencana itu bisa dikatakan merupakan bencana terdahsyat sepanjang masa dengan korban sebanyak 92.000 jiwa.

Efek yang ditimbulkan dari letusan Gunung Tambora tidak hanya dirasakan penduduk sekitar tetapi seluruh dunia.

Partikel abu halus bertahan di atmosfer selama beberapa tahun yang menyebabkan turunnya suhu bumi.

Akibatnya, dunia mengalami tahun tanpa musim panas. Akibatnya banyak tumbuhan dan hewan yang mati dan manusia menderita bencana kelaparan.

Bencana alam seperti gunung meletus memang tidak dapat kita hindari, tetapi alangkah baiknya kita belajar dari peristiwa-peristiwa pahit tersebut, tidak lengah dan selalu siap siaga dalam menghadapi situasi apapun. ***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Tags

Terkini

Terpopuler