Ngeri, BEM SI Akui Dapat Teror Jelang Aksi Demo 11 April 2022 hingga Ungkap Dibuntuti Intel, Ini Penjelasannya

10 April 2022, 07:52 WIB
Ngeri, BEM SI Akui Dapat Teror Jelang Aksi Demo 11 April 2022 hingga Ungkap Dibuntuti Intel, Ini Penjelasannya. /Tangkapan layar Twitter dan YouTube/@jokowi/@hersubeno point//

SERANG NEWS- Menjelang aksi demo besar-besaran menolak wacana penundaan pemilu 2024 dan Jokowi 3 periode yang akan dilakukan elemen mahasiswa dan masyarakat pada Senin 11 April 2022 besok.

Kabar mengejutkan justru datang dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Dikutip SerangNews.com dari pikiran-rakyat.com pada berita berjudul
'Lebih Parah dari Sebelumnya, BEM SI: Banyak 'Intel' yang Buntuti Gerak-gerik Kami Jelang Demo 11 April 2022' yang tayang pada Sabtu 9 April 2022.

BEM SI mengaku mendapat banyak 'ancaman' menjelang aksi demo 11 April 2022 besok.

Baca Juga: Soal Wacana Jokowi 3 Periode, Wiranto Turun Gunung, Begini Respons Beserta 4 Alasannya

Bahkan ngerinya lagi, jika pada aksi-aksi sebelumnya teror hanya sampai sebatas peretasan akun media sosial, kali ini justru disebut jauh lebih parah.

"Kalau untuk teror dan lain-lain, zaman saya periode lalu pun itu sudah banyak intimidasi dalam diri saya sendiri gitu terkait penyadapan WhatsApp ataupun Instagram," ujar Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal, Jumat, 8 April 2022 dikutip dari pikiran-rakyat.com dilansir dari kanal Youtube Hersubeno Point.

Lutfhi pun menambahkan banyak modus yang dilakukan sebagai upaya teror ancaman yang pernah diterimanya.

"Dan istilahnya ada orderan shopee ataupun orderan go-food yang tiba-tiba masuk keluar kosan atas nama pribadi saya tapi itu bukan saya yang memesan, itu juga udah banyak dari dulu-dulu juga," ucapnya seraya menambahkan.

Baca Juga: Jokowi Salurkan BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu, Netizen Komentari Pakai Pantun Bernada Satire, Ini Bunyinya

Soal aksi demo 11 April 2022, Lutfhi justru mengaku lebih banyak mendapatkan intimidasi.

Lutfhi pun mengaku, ada banyak sosok 'intel' yang mengikuti gerak-gerik mereka menjelang aksi demo 11 April 2022 besok.

"Kalau sekarang ini lebih intimidasim banyak sekali Intel-Intel ataupun oknum terkait yang mengikuti gerak-gerik kita gitu," ungkapnya.

Mensiasati hal itu, Lutfhi dan rekan-rekan BEM SI terpaksa mematikan fitur lokasi di ponselnya hanya untuk agar tak terdeteksi dan mencegah terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Meski begitu, BEM SI tetap mengimbau rekan-rekannya untuk tetap teguh dengan gerakan yang mereka lakukan menjelang aksi demo besar-besaran 11 April 2022.

Baca Juga: Jokowi Bilang Isu Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Menampar Mukanya, Kini Bilang Itu Bagian dari Demokrasi

Sebelumnya diberitakan, dikutip dari portalsulut.pikiran-rakyat.com pada Minggu 10 April 2022, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal TNI (Purn) Wiranto harus turun gunung dan merespons angkat bicara mengenai persoalan itu.

Wiranto memastikan bahwa wacana Jokowi 3 periode tidak akan terjadi. Mantan Menkopolhukam itupun memberikan 4 alasannya.

Dijelaskan Wiranto, 4 alasan mengapa wacana perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi 3 periode dan penundaan Pemilu 2024, tidak mungkin terjadi.

“Jabawannya tidak mungkin. Mengapa? yang pertama karena menyangkut UUD 1945, amandemen UUD 1945 itu syaratnya berat sekali. Dalam persyaratannya, itu ada kehendak masyarakat Indonesia yang dipersentasikan mayoritas di MPR,” kata Wiranto usai menggelar pertemuan dengan BEM Nusantara di Kantor Wantimpres, Jakarta, Jumat 8 April 2022 seperti dikutip dari Antara.

Wiranto kemudian menjelaskan mekanisme yang dimaksud yakni dalam keanggotaan MPR, terdapat anggota DPR dan DPD.

Baca Juga: Media Asing Soroti Isu Perpanjangan Jabatan Presiden: Jokowi Mengancam Demokrasi Indonesia

Kemudian klaim Wiranto bahwa alasan pertama di DPR, dari sembilan fraksi partai politik, enam di antaranya sudah menyatakan menolak perpanjangan masa jabatan presiden.

Dengan sisa tiga partai, tambah Wiranto, tidak mungkin mampu meloloskan wacana Amandemen UUD 1945 di MPR.

Sementara di DPD, Wiranto tegas menyebut lembaga dewan perwakilan daerah itu sudah menyatakan penolakan terhadap wacana amandemen UUD 1945 dalam upaya memperpanjang masa jabatan presiden.

Kedua kata Wiranto, sejauh ini tidak ada kegiatan apapun di DPR, maupun di lembaga pemerintah, lembaga penyelenggara pemilu yang mengisyaratkan sedang dilakukan persiapan-persiapan untuk menunda Pemilu 2024.

Sedangkan alasan ketiga, bahwa saat ini pemerintah tengah fokus melakukan sejumlah pemulihan perekonomi nasional dan pandemi Covid-19.

Terakhir yang menjadi alasan keempat kata Wiranto, bahwa Presiden Jokowi tegas mengatakan berkali-kali bahwa beliau taat dengan konstitusi UUD 1945.

"Saat ada wacana Presiden tiga periode beliau (Presiden Jokowi) sudah menjawab itu sama saja dengan menampar muka saya, mungkin cari muka mungkin, itu menghancurkan saya. Itu saat pertama,” ucapnya menirukan pernyataan yang pernah dilontarkan Jokowi.

Terbaru kata Wiranto, Jokowi juga mengatakan dalam rapat kabinet kepada sejumlah menterinya agar tak lagi bicara soal penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden.***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler