SERANG NEWS- Gibran, remaja 14 tahun yang dikabarkan hilang lima hari saat mendaki Gunung Guntur akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Sebelum berhasil ditemukan, tim SAR yang terdiri atas tim evakuasi dan polisi telah meyisir beberapa tempat terutama titik-titik jalur pendakian. Gibran berhasil ditemukan pada 14 September 2021 di Curug Koneng.
Ada keanehan mengiringi kisah Gibran. Ia sendiri mengaku tidak merasa hilang. Ia menuturkan bahwa ia merasa berada di tempat tersebut beberapa jam saja.
Dilansir dari JaktimNews-Pikiran Rakyat, begini kisahnya.
Sebelum menghilang dalam pendakian, Gibran sebenarnya menolak ikut pendakian bersama teman-temannya menuju puncak Gunung Guntur. Gibran memilih tinggal di pos 3. Namun, di saat itulah ia berada di “Dunia lain”.
Gibran mengaku ia mengikuti 5 sosok yang asing. Ada dua lelaki dan 3 wanita yang semuanya mengenakan baju putih.
Dan selama berada di “dunia lain” itu, Gibran mengaku meminum air sungai yang dilihatnya sangat jernih. Kelima sosok tersebut sebenarnya telah menawarinya berbagai macam makanan padanya secara silih berganti.
Namun Gibran lebih memilih bermain air sungai dan juga meminumnya. Dia juga menceritakan ada saat ketika salah seorang sosok wanita memberinya makanan berupa nasi dan ikan, dan lagi-lagi ia menolaknya.
“Ada yang nawari bekal, perempuan. Nasi sama ikan, engga dimakan karena gak kenal,” katanya sebagaimana dikutip.
Baca Juga: Kode Redeem FF Free Fire Terbaru Minggu 26 September 2021, Klaim Segera
Hal yang mengejutkan dari kisah Gibran sebenarnya adalah tentang dirinya yang “Tidak merasa hilang”.
Ia hanya merasa ditinggal teman-temannya di puncak. Dia juga tidak merasakan saat malam hari. ia hanya meyakini sedang ditinggal teman-temannya dan dia menunggu mereka kembali, untuk itu Gibran merasa biasa saja.
Posisi Gibran sebenarnya tidak jauh dari pos tiga, dan ia masih berada di area yang terjangkau tim evakuasi .
Namun dia tidak mendengar suara apapun dari tim yang sedang mencarinya. Dia juga menceritakan kalau selama berada di Gunung Guntur seorang diri, ia tidak mengalami gangguan apapun.Dia hanya merasa aneh, ketika bangun dan keluar tenda, tiba-tiba dia berada di sisi sungai.
Ketika malam sebelumnya, Guntur dan teman-temannya berdiskusi soal rencana menuju puncak Gunung Guntur, dia sudah memutuskan tidak ikut dan teman-temannya memutuskan melanjutkan perjalanan tanpa dirinya malam hari itu juga menjelang subuh.
Setelah itu Gibran beristirahat masuk tenda dan tidur.”Tiba-tiba bangun ada di sisi sungai. Sungainya kuning, airnya jernih,”kata Gibran.
Semenjak terbangun tiba-tiba di luar tenda itu , tepatnya di sisi sungai yang jernih, Gibran merasakan hari tanpa malam.
Dalam keadaan seperti itulah, Gibran menghabiskan waktu, “Merasa” bahwa ia hanya sedang menunggu teman-temannya turun dari puncak. “Tidak ada waktu malam hari,” katanya. ***