Viral Ceramah Gus Baha Singgung Soekarno Bikin Negara Bukan untuk PDIP Saja tapi Untuk Semua Bangsa

21 Agustus 2021, 20:18 WIB
KH Ahmad Bahauddin alias Gus Baha. /Tangkap layar Youtube.com/Najwa Shihab

SERANG NEWS - Ulama besar Indonesia KH Ahmad Bahauddin tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial (medsos).

Ulama yang dikenal publik dengan nama Gus Baha ini menjadi perbincangan setelah ceramahnya menyebut PDIP dan Soekarno.

Ceramah yang dilakukan Gus Baha menjadi perbincangan karena menyerempet nama partai yang tengah berkuasa saat ini.

Sebenarnya dalam ceramah tersebut, Gus Baha lebih dalam lagi mengartikan tentang PDIP dan Soekarno. 

Baca Juga: Doa Akhir dan Awal Tahun 1 Suro atau 1 Muharram 1443 Hijriah/2021, Gus Baha Anjurkan Shalat Tasbih

Menurut Kiai asal Rembang Jawa Tengah ini, Soekarno mendirikan atau memerdekan bangsa Indonesia untuk seluruh kalangan bukan kelompok.

Dikutip dari Galamedia dalam artikel berjudul Singgung Megawati, Gus Baha: Kita-kita Ini Kayak Dininabobokan Seakan Indonesia Dimulai dari Soekarno, menurutnya ada kelompok yang mendewakan Soekarno seolah Indonesia dimulai dari Soekarno.

“Orang pro Megawati itu seakan-akan mendewakan Indonesia itu dimulai dari Bung Karno. Sampai ada Soekarnoisme bahwa seakan-akan Indonesia itu dimulai dari Bung Karno,” ujar Gus Baha, dikutip dari video ceramahnya yang tersebar di media sosial, Sabtu, 21 Agustus 2021.

“Memang deklarator kemerdekaan Indonesia itu Soekarno, tapi umat islam, dan partai-partai Islam itu nda kecil hati. Kan kita-kita ini kaya dininabobokan bahwa seakan Indonesia itu dimulai dari Soekarno,” lanjut Tokoh Nadhlatul Ulama (NU) ini. 

Baca Juga: Kapan Lailatul Qadar Datang? Quraish Shihab dan Gus Baha Jelakan Persiapan Sambut Malam Turunnya Al Quran

Ia pun menjelaskan bahwa embrio Indonesia itu dimulai pada tahun 1908. Jauh sebelum munculnya partai-partai Nasionalis, saat itu hanya ada kelompok-kelompok Islam. Seperti Serikat Dagang Islam.

“Kebangkitan Indonesia itu dimulai 1908. Karena saat itu yang mencetus ide melawan Belanda adalah kiai-kiai Islam. Saat itu bikin Serikat Dagang Islam, terus lama-lama menjadi Serikat Islam, terus lama-lama menjadi Partai Islam, dimulai dari angkatan Cokro Aminoto,” ungkapnya.

“Jadi tidak bisa Indonesia itu meninggalkan Partai Islam, karena dulu era kepartaian, itu malah partai-partai Islam yang lahir di Solo, di Jogja. Kan sebelum ada negara bernama Indonesia itu kan ada negara yang bernama Demak Bintoro, itu Negeri Islam,” lanjutnya.

Murid Kiai Maimun Zubair ini pun menyatakan Gus Baha menilai, selama ini Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia mengalami pengkerdilan.

Seolah perjuangan kemerdekaan itu hanya Soekarno. Padahal banyak partai-partai Islam yang mendeklarasikan perjuangan melawan Belanda.

“Ya, kita nda mungkin gak hormati Soekarno. Beliau sebagai pahlawan besar, kita Hormati. Tapi ya kebesaran Pak Karno untuk bangsa Indonesia kemudian direduksi disederhanakan hanya melewati Partai. Itukan namanya pengkerdilan,” sebutnya.

“Tentu ya Pak Karno bikin Negara ini untuk semua bangsa bukan untuk PDIP saja. bukan untuk partai-partai Marhanisme saja. Juga bukan untuk partai-partai yang berfaham Soekarnoisme saja,” tandasnya.***(Dicky Aditya/Galamedia).

Editor: Kiki

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler