SERANG NEWS- Nasib nahas dialami kaka beradik usai Ibu meninggal dunia dan ayah dipenjara, di Kuansing Riau.
Keduanya diketahui diasuh oleh bibi dan pamannya. Namun bukannya dapat kasih sayang, kedua saudara itu justru harus mengalami peyiksaan kekerasan secara berulang-ulang yang mengakibatkan kematian sang kaka.
Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto menjelaskan, peristiwa tragis itu dialami bocah berinisial ML,13 tahun dan adiknya Al 11 tahun.
ML bahkan dikubur hidup-hidup di sebuah area perkebunan karet. Kedua terduga pelaku, diketahui melakukan pembunuhan sadis pada ML lantaran ada unsur balas dendam.
Yakni, terkait pembunuhan sadis suami DL sebelumnya berinisial IH, yang terjadi pada Desember 2018 lalu.
Hal itu berdasarkan kesaksian adiknya yakni AL yang menceritakan semua penyiksaan yang dialami dia dan kakaknya selama diasuh bibi dan pamannya itu.
"Setidaknya butuh waktu lebih dari satu tahun untuk bocah itu menceritakan semua yang dialaminya," jelas Henky kepada wartawan saat konferensi pers, Selasa 8 Juni 2021.
Henky menambahkan, ML disebutkan dikubur hidup-hidup oleh tantenya berinisial DL, 27 tahun dan suaminya, BNZ, 27 tahun pada Desember 2019 lalu.
Namun korban AL baru bercerita kepada keluarga yang masih tersisa pada Mei 2021 ini. Peristiwa itu dialami 2 bocah di Kuansing, Riau.
Baca Juga: Download Game Island King 2021, Game Petualangan Koin yang Bisa Ditukarkan Uang
Dalam keterangannya ke pihak kepolisian, adik korban AL mengatakan, korban sering mendapatkan kekerasan dari bibi atau tantenya bersama sang suami.
"Saat dikubur kondisi kakaknya dalam keadaan masih hidup," kata Henky yang menceritakan kesaksian AL.
Berbekal penuturan korban AL, polisi kemudian menggali di titik yang disebutkan yakni di tengah areal perkebunan karet masyarakat, yang berjarak sekitar 150 meter dari pondok keduanya tinggal.
Setelah digali, ditemukan karung plastik warna putih dan ditemukan celana warna hijau.
Dalam karung tersebut ditemukan kerangka diduga manusia seperti yang dituturkan adik korban.
Selanjutnya berbekal penemuan jasad tersebut, polisi langsung bergerak mencari kedua terduga pelaku.
Keduanya akhirnya dibekuk di sebuah perkebunan karet di bukit Suligi, Kecamatan IIIX Koto Kampar, Kampar, Riau.
Sementara dari hasil interogasi terhadap pelaku dan korban, diperoleh fakta perlakukan kekerasan terhadap kedua korban telah berlangsung sejak 2019 lalu.
Kekerasan yang kerap diterima korban oleh pelaku di antaranya sering memukul dengan kayu. Hingga menusukkan kemaluan kedua korban dengan kayu bara. Memukul mulut dan gigi korban dengan martil.
Baca Juga: RUU KUHP Menghina Presiden dan DPR Bisa di Penjara, Ustadz Hilmi Firdausi: Kalau Menghina Ulama?
Sementara, terduga pelaku BNZ yang merupakan paman korban pun kerap memberikan makanan berupa kotoran manusia yang diambil dari lobang Water Closed (WC).
Bahkan korban AL sendiri pernah dipukul terduga pelaku DL menggunakan fyber sehingga mengalami patah tulang hidung.
Sehari sebelum korban ML meninggal, terduga pelaku DL memotong jari tangan korban dan menyuruh korban tidur diluar pondok.
Baca Juga: Tukar Gift Code Game Island King Hari Ini dengan Free Spin dan Koin, Buruan!
Keesokan harinya, korban diduga tidak sadarkan diri namun masih bernafas.
Kemudian kedua pelaku memasukkan korban ke dalam karung dan menguburnya di belakang pondok dengan jarak kurang lebih 150 meter dalam keadaan masih hidup dan bernafas.***