Adanya Potensi Gempa Bumi dan Tsunami Dahsyat di Jawa Timur, Dewan Imbau Warga Direlokasi

4 Juni 2021, 09:18 WIB
Ilustrasi tsunami /

SERANG NEWS - BMKG telah mengonfirmasi adanya potensi gempa bumi dan tsunami di Jawa Timur.

Menyikapi hal ini, DPRD Jatim mengimbau pemerintah segera melakukan antisipasi potensi gempa bumi dan tsunami di Jawa Timur.

Anggota komisi E DPRD bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jatim, Sri Subiati mengatakan, pemerintah perlu segera merelokasi warga dari wilayah yang berpotensi gempa bumi dan tsunami di Jawa Timur.

Baca Juga: Soal Potensi Gempa dan Tsunami, Daryono: Dalam Upaya Mitigasi, Kita Harus Bicara Skenario Terburuk

"Masyarakat terutama yang berada di pinggir pantai harus segera direlokasi,” ujar Sri Subiati dikutip SerangNews.com dari laman Kominfo Jatim pada Jumat 4 Juni 2021.

Sri Subiati menambahkan, masyarakat harus menyikapi potensi gempa bumi dan tsunami sedini mungkin.

Hal tersebut dilakukan melalui sosialisasi bahaya tsunami dan pengecekan alat pendeteksi dini.

Baca Juga: Potensi Gempa Dahsyat Magnitudo 8.9 dan Gelombang Tsunami 26 Meter di Jawa Timur, Ini Penjelasan BMKG!

"Jadi begitu ada tanda-tanda air laut surut masyarakat harus segera persiapan," katanya.

Sebagai informasi, potensi tsunami di pesisir selatan Jatim diprediksi hingga mencapai 29 meter.

Di sisi lain, wilayah pesisir selatan Jatim tidak ada pemasangan skema jalur evakuasi jika terjadi tsunami.

Melalui webinar bertajuk 'Kajian dan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di Jawa Timur', BMKG menemukan potensi Jawa Timur akan diguncang gempa bumi dan tsunami.

Baca Juga: Malaysia Catatkan 100 Kematian Harian Akibat Covid-19 Selama Dua Hari Berturut-turut

Potensi dari BMKG ini ditemukan melalui sebuah pemodelan matematis.

Gempa bumi diprediksi berkekuatan magnitudo 8,9 dan tinggi tsunami diperkirakan mencapai 29 meter.

Kepala Bidang Migitasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, telah angkat bicara mengenai hal ini.

Daryono mengatakan, pemodelan matematis potensi gempa bumi dan tsunami ini hanyalah sebuah kajian untuk upaya mitigasi.

"Modeling ini bertujuan untuk acuan dan respons mitigasi bukan untuk menakut-nakuti masyarakat," ujar Daryono dikutip SerangNews.com dari akun Twitterya, @DaryonoBMKG. ***

Editor: Kiki

Sumber: Kominfo Jatim

Tags

Terkini

Terpopuler