Soal Potensi Gempa dan Tsunami, Daryono: Dalam Upaya Mitigasi, Kita Harus Bicara Skenario Terburuk

- 3 Juni 2021, 13:57 WIB
Ilustrasi Tsunami./
Ilustrasi Tsunami./ /Pixabay/Schaferle

SERANG NEWS - Kepala Bidang Migitasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono angkat bicara soal potensi gempa dan tsunami hasil pemodelan di Jawa Timur.

Menurut Daryono, modeling tsunami hasil.kajian adalah potensi dan bukan prediksi. Artinya bisa saja terjadi karena konsepnya sahih. Tetapi, tidak ada yang tahu kapan hal itu terjadi.

"Mohon dipahami, bahwa gempa belum dapat diprediksi, rasanya 'terlalu' kalau pemahaman semacam ini harus di ulang-ulang terus, dan BMKG tidak pernah memprediksi gempa," tulis Daryono melalui akun Twitter @DaryonoBMKG pada Rabu 2 Juni 2021 kemarin.

Baca Juga: Potensi Gempa Dahsyat Magnitudo 8.9 dan Gelombang Tsunami 26 Meter di Jawa Timur, Ini Penjelasan BMKG!

Menurutnya, modeling terjadinya tsunami untuk keperluan mitigasi, bukan untuk menakut-nakuti masyarakat.

"Dalam upaya mitigasi kita harus bicara skenario terburuk, ini untuk diacu, sehingga dapat disiapkan upaya pengurangan risiko secara konkret dan tepat," ucapnya.

"Seperti tata ruang pantai aman berbasis risiko, rambu-rambu, jalur evakuasi, tempat evakuasi, karena memang wilayahh kita rawan tsunami,ada catatan sejarah, bukan untuk nakut-nakuti," tambahnya.

Baca Juga: BMKG Ungkap Sejarah Gempa Dahsyat dan Gelombang Tsunami Merusak di Jawa Timur, Ini Faktanya!

Ia juga menuturkan, tidak ada potensi gempa dan tsunami yang istimewa, semuanya sama saja. Yang istimewa adalah proses mitigasi dari bencana itu.

"Potensi gempa dan tsunami di wilayah Barat Sumatra, Selat Sunda, Selatan Jawa, Selatan Bali dan NTB semua sama, tidak ada yg diistimewakan, yang istimewa adalah mereka yang merespon dengan mewujudkan upaya mitigasi secara konkret," tuturnya.

Halaman:

Editor: Kiki

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x