Kenali Siklon Tropis Seroja yang Terjang NTT, Ini Penjelasan BMKG!

5 April 2021, 11:49 WIB
Ilustrasi siklon tropis Seroja /Pixabay/janeb13//

SERANG NEWS- Siklon tropis Seroja yang mengakibatkan cuaca ekstrem, melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Senin 5 April 2021 dini hari.

Siklon tropis yang semula tercatat sebagai bibit siklon tropis 99S itu kemudian disebut dengan nama Seroja sesuai dengan urutan nama dari BMKG secara internasional.

Dikutip SerangNews.com dari keterangan tertulis Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Senin 5 April 2021, siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar.

Baca Juga: BMKG: Waspada Siklon Tropis Seroja yang Terjang NTT Diprediksi Menguat 24 Jam ke Depan

Baca Juga: Ada Dua Bibit Siklon Tropis, BNPB Sebut Cuaca Ektrem di NTB Bisa Berlanjut hingga 9 April 2021

Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 kilometer. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 derajat celsius.

Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 kilometer per jam.

Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik.

Baca Juga: Gubernur Papua Lukas Enembe ke PNG Tanpa Ijin, Mendagri Tito: Memalukan!

Umumnya tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif, dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.

Sementara kadangkala di pusat siklon tropis terbentuk suatu wilayah dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan yang disebut dengan mata siklon.

Diameter mata siklon bervariasi mulai dari 10 hingga 100 kilometer. Mata siklon ini dikelilingi dengan dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 kilometer yang merupakan wilayah dimana terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.

Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Jadi Saksi Aurel-Atta, Fahri Hamzah: Bukan Kondangan, Orang Persoalkan Keadilan

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi
Stasiun Klimatologi BMKG Tangerang Selatan, Yanuar Henry Pribadi menjelaskan, masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari.

Hal itu dikarenakan energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.

Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] Beredar Surat Keppres tentang Penetapan Kedaruratan Keuangan Negara, Ini Faktanya

Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi, yaitu 'badai tropis' atau 'typhoon' atau 'topan' jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, 'siklon' atau 'cyclone' jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan 'hurricane' jika terbentuk di Samudra Atlantik.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler