SERANG NEWS - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Puncak Musim Hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021.
Sehingga, berpotensi terjadi cuaca ekstrim pada puncak musim hujan tersebut.
"Saat ini tercatat sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 94 persen dari 342 Zona Musim telah memasuki musim hujan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta melalui siaran tertulisnya, Senin 18 Januari 2021 kemarin.
Baca Juga: Aldebaran Usut Teka-teki Pembunuh Roy, Sinopsis Ikatan Cinta Selasa 19 Januari 2021
Selain puncak musim hujan, Dwikorita juga menekankan bahwa saat ini kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Kondisi tersebut dipicu oleh menguatnya Monsun Asia yang ditandai dengan semakin kuatnya aliran angin lintas ekuator di Selat Karimata, diperkuat oleh pengaruh hadirnya gelombang atmosfer ekuatorial tropis Madden Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang saat ini aktif di wilayah Indonesia.
Baca Juga: Menteri Sosial Pastikan Bansos Kemensos Diterima 10 Juta KPM, Catat Tanggal Bantuan Cair
Kehadiran MJO tersebut dapat ber-superposisi dengan penguatan Monsun Asia yang dapat pula disertai munculnya fenomena seruakan dingin (cold surge) di Laut Cina Selatan. Selain itu, teramati beberapa sirkulasi siklonik di selatan Indonesia dan utara Australia yang menyebabkan terbentuknya belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
"Sehingga meningkatkan pertumbuhan gugus awan supersel yang berpotensi menimbulkan curah hujan tinggi," ucap dia.
Baca Juga: Gempa 5,2 Magnitudo Guncang Halmahera Selatan Maluku Utara, BMKG Waspada Gempa Susulan