SERANG NEWS - Setiap tanggal 30 Maret 2021, insan perfilman Indonesia memperingati Hari Film Nasional setiap tahunnya.
Hari Film Nasional terinspirasi dari masa Pengambilan gambar film pertama pada 30 Maret 1950.
Hari Film Nasional ini ditetapkan berdasarkan Keppres Nomor 25 Tahun 1999 yang ditandatangani oleh Presiden BJ Habibie.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan rasa prihatinnya terkait industri film nasional di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Selain Hasil Tes Swab PCR, Alat Tes Buatan UGM Ini Jadi Syarat Penerbangan, Lolos Uji Tes Covid-19
Baca Juga: Perkuat Kualitas Wartawan, PRMN dan Lembaga UKW Pikiran Rakyat Gelar UKW
"Industri perfilman jadi salah satu sektor di ekonomi kreatif yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19," ujar Sandiaga Uno dikutip dari akun Instagram @sandiuno.
Sandiaga Uno juga mengapresiasi semua pihak insan perfilman yang berjuang di masa pandemi Covid-19 ini.
"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya pada para pelaku perfilman yang mencoba berbagai macam cara untuk bisa bangkit," kata Sandiaga.
Baca Juga: KPK Panggil Yandri Susanto Sebagai Saksi Dugaan Korupsi Bansos Covid-19
"Ini semua bertujuan memberi hiburan pada masyarakat dan menyelamatkan lapangan kerja di Industri ini," tambahnya.
Sebagai informasi, Film 'Darah dan Doa' merupakan film pertama yang diproduksi oleh Indonesia pada tahun 1950 dan disutradarai oleh Usmar Ismail.
Film ini diproduksi oleh Pusat Film Nasional Indonesia (Perfini), yang menceritakan kisah percintaan pada masa awal kemerdekaan.
Perayaan Hari Film Nasional ke-71 ini bertepatan dengan 100 tahun lahirnya Usmar Ismail. ***