SERANG NEWS - Perseteruan Partai Demokrat versi Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus memanas.
Demokrat kubu Moeldoko membuat serangan melalui konferensi pers di Wisma Atlet Hambalang. Bahkan mengungkit kasus korupsi mega proyek yang menyeret sejumlah elit Partai Demokrat.
Secara terangan-terangan, salah satu politisi Demokrat versi KLB atau Moeldoko, Max Sopacua, mengungkapkan alasan konferensi persnya dilakukan di Hambalang.
Menurutnya, Wisma Atlet Hambalang adalah salah satu proyek yang merontokkan elektabilitas Demokrat.
“Kenapa Demokrat KLB ini di Hambalang? Tempat ini lah, proyek ini lah yang menjadi salah satu bagian yang merontokkan elektabilitas Demokrat, ketika peristiwa-peristiwa itu terjadi,” tutur Max Sopacua, dikutip SerangNews.com dari Pikiran-Rakyat.com, Kamis 25 Maret 2021.
Max Sopacua juga menyinggung korupsi mega proyek bangunan tersebut yang menyeret sejumlah petinggi Partai Demokrat saat itu.
Baca Juga: 16 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Jokowi: Vaksin Ini Aman dan Halal
Baca Juga: Polisi Turunkan 1.985 Personel, Amankan Sidang Offline Habib Rizieq di PN Jaktim
"Hambalang bagian dari sejarah yang menentukan, yang menyebabkan Demokrat turun mulai 20,4 persen menjadi 10,2 persen, dan 7,3 persen. Itu berturut-turut. Saya adalah pelaku sejarah,” kata Max Sopacua.
Tudingan serius pun diutarakan Max Sopacua dengan menyebut masih ada oknum kader Demokrat yang menikmati tapi belum diproses secara hukum.
“Sebagian besar kawan kami yang terlibat sudah menderita, sudah dimasukkan ke tempat yang harus dimasukkan karena kesalahan,” ujar Max Sopacua.
Baca Juga: Ini Ketum HMI dan PMII Terpilih Hasil Kongres yang sama-sama Dibuka Presiden Jokowi
Baca Juga: Jasad Janda Tua di Kota Serang Ditemukan Dalam Kondisi Membusuk
Tudingan melalui konferensi pers itu pun mendapat serangan balik dari Ketua Bappilu versi AHY, Andi Arief.
"Pak @marzukialie_MA dan Pak Moeldoko berharap hari ini konf pers di Hambalang bisa menolong pengesahan KLB abal-abal," ucanya melalui akun Twitter @Andiarief_
Menurutnya, konferensi semacam itu tak berpengaruh apa pun. Sebab, kemenangan berangkat dari penggalangan kekuatan sesuai aturan yang berlaku.
"Seribu konf pers semacam ini hanya mempertinggi tempat jatuh. Kalau mau menang kuncinya ya galang kekuatan dan ikut aturan, bukan mencuri di tengah jalan. Kekanakan," cetusnya.***