Apakah Habib Rizieq Positif Covid-19? Refly Harun: Satgas Covid-19 Perlu Rekonsiliasi

1 Desember 2020, 17:10 WIB
capture photo Refly Harun (kiri) dan Habib Rizieq Shihab (kanan) /Youtube/ Refly Harun dan FrontTV/

SERANG NEWS - Polemik hasil pemeriksaan tes Covid-19 Habib Rizieq Shihab masih menjadi tanda tanya publik.

Pasalnya, Habib Rizieq juga enggan membeberkan hasil tesnya usai dirawat di RS UMMI Kota Bogor. Sementara, ada tekanan dari pihak Pemkot Bogor dan Satgas Covid-19 yang seolah-olah memburu sehingga tidak terjadi titik temu.

Refly Harun mengulas polemik tersebut dalam akun video YouTube yang diunggahnya pada Selasa 1 Desember 2020.

Menurutnya, hak Habib Rizieq untuk membuka hasil rekam mediknya. 

Baca Juga: Anies Baswedan Positif Covid-19, Fadli Zon dan Hidayat NW: Semoga Cepat Sembuh Pak Gubernur

Seperti diketahui, Habib Rizieq baru saja menjalani perawatan di RS UMMI Kota Bogor. Dari perawatan itu kemudian terjadi polemik tentang hasil tes Covid-19 yang enggan dibuka.

"Memang pertanyaan besar, apakah Habib Rizieq terjangkit Covid-19 atau tidak? Bagaimana pemeriksaaan yang dia lakukan?," tanya Refly Harun.

"Persoalannya yang bersangkutan tidak mau membuka medical recordnya dan itu hak yang bersangkutan," sambunganya.

Karena itu, ahli hukum tata negara ini menyarakankan perlunya rekonsiliasi dari Satgas Covid-19 untuk saecara baik-baik menemui yang besangkutan.

Baca Juga: Bandingkan Kerumunan di Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani, Refli Harun: Tidak Hanya Habib Rizieq

"Hal yang pasti sesuanggungnya, rekonsiliasinya Satgas Covid-19 bisa menemui Habib Rizieq dan katakan secara close door mengkonfirmasi tes yang sudah pernah dilakukan. Kalau emang benar Covid-19 harus isolasi," katanya.

Hanya saja, lanjut Refly Harun, ada yang dikhawatirkan Habib Rizieq dengan isu yang berkembang pasca dirinya pulang ke Indonesia.

"Isu yang berkembang di publik ya tentu harus diklarifikasi," ucapnya.

"Saya paham logika yang ada di kepala Habib Rizieq, beliau pasti khawatir dicovidkan, kalau posisinya saat ini tidak Covid. Artinya pemeriksaan yang bersangkutan mengarah ke Covid-19 sehingga peru diisolasi dan tidak perlu melakukan aktivitas," katanya.

Baca Juga: Positif Covid-19, Anies Baswedan Isolasi Mandiri di Rumah Dinas Tanpa Didampingi Keluarga

"Kalau yang bersangkutan hasilnya positif, beliau juga tidak ingin dieksploitasi. Maka terkesan maju kena mundur kena. Makanya kemudian terkesan kucing-kucingan," lanjutnya.

Karena hal tersebutlah, Refly Harun menilai, terjadi dilema sehingga ada kesan Habib Rizieq menghindari.

"Baik itu (oleh) Walikota Bogor Bima Arya, mau pun pihak BNPB. Maka yang paling benar ada dua pihak yang mempertemukan dan saling trust," ucapnya.

Sayangnya hal itu tidak dilakukan. Kat Refly Harun, belum selesai kasus Covid-19, ada pemanggilan yang dilakukan pihak Polda Metro Jaya pada 1 Desember 2020.

Baca Juga: Habib Rizieq Akan Diperiksa, Polda Metro Jaya: Datang Baik-baik Saja, Tidak Usah Bawa Simpatisan

"Kalau status kecovitan (belum jelas) bagaimana bisa penuhi panggilan. Jadi saya berfikir sebaiknya ada jembatan antara Habib Rizieq dan Satgas Covid-19," katanya.

Bahkan jika memungkinkan ada tim independen untuk mempertemukan kedua belah pihak agar tidak terus menjadi polemik di publik.

"Pihak Habib Rizieq kepada Satgas dan dokter terhadap pemeriskaan laboratorium atau swab sehingga kondisi yang bersangkutan bisa dipertanggungjawabkan atau ada tim independen yang lebih dipercaya Habib Rizieq," cetus Refly Harun. ***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler