Gudang Pupuk di Kabupaten Lebak Ambruk Akibat Angin Kencang, Satu Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

30 November 2020, 17:47 WIB
Ilustrasi angin kencang. /Pexels/Alex Conchillos/

SERANG NEWS - Gudang pabrik pupuk di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten roboh akibat angin kencang disertai hujan lebat.

Insiden yang terjadi pada Minggu 29 November 2020 itu, menyebabkan satu orang meninggal dunia tertimpa bangunan.

Selain itu, dilaporkan juga satu orang korban lainnya yang mengalami luka-luka.

Korban tertimpa bangunan saat kejadiaan berlangsung. Saat itu, korban yang bernama Jahir sedang beristirahat bersama lima rekannya.

Baca Juga: Putus Sekolah, 20 Anak di Kabupaten Lebak Berwirausaha

Angin kencang datang tiba-tiba sekira pukul 12.10 WIB setelah hujan lebat reda dan merobohkan bangunan.

Jahir tidak sempat menyelamatkan diri. Sementara satu rekannya meski selamat dari insiden itu harus alami luka. Sedangkan empat orang lainnya berhasil selamatkan diri.

Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Lebak membenarkan kejadian tersebut.

"Korban yang meninggal itu diketahui bernama Jahir (50)," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama di Kabupten Lebak, Senin 30 November 2020 sebagaimana SerangNews.com kutip dari Antara.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kabupaten Lebak Terus Bertambah

Ia mengungkapkan, kejadian terjadi siang hari sekira pukul 12.10. Setelah hujan lebat, tiba-tiba terjadi angin lebat.

Saat kejadian para pekerja yang ada di gudang sedang beristirahat.

"Semua pekerja itu warga Kabupaten Lebak, termasuk korban meninggal dunia dan luka-luka," katanya.

Cuaca di wilayah Kabupaten Lebak sangat ekstrem ditandai hujan lebat dan angin kencang serta sambaran petir.

Baca Juga: Bupati Lebak Sediakan 10 Hektare Lahan untuk Huntap di Kawasan TNGHS 

Potensi cuaca buruk tersebut menimbulkan bencana alam, seperti banjir bandang, longsor dan angin kencang.

Dirinya mengimbau agar masyarakat waspada selama cuaca ekstrem.

"Kami minta warga waspada menghadapi cuaca ekstrem itu untuk mengurangi risiko kebencanaan," katanya menjelaskan.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler