Pengamat Sebut Debat Pilkada Pandeglang Tidak Berpengaruh Terhadap Elektabilitas Paslon

24 November 2020, 11:13 WIB
Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP) Uday Sudaha. /Facebook Uday Suhada./

SERANG NEWS - Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP) Uday Sudaha menilai jika debat pilkada Kabupaten Pandeglang perdana yang dilakukan dua paslon tidak akan memberi pengaruh secara signifikan terhadap elektabilitas masing-masing paslon.

Menurutnya, debat kandidat yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta itu pun turut menjadi alasan. Itu karena, jumlah masyarakat Pandeglang yang penonton debat di televisi masih terbilang minim.

"Yang nonton (debat) di tv presentasenya sangat kecil dibandingkan dengan jumlah DPT Kabupaten Pandeglang," ucap Uday melalui pesan Whatsapp, Selasa 24 November 2020.

Baca Juga: Jadwal Liga Champions Live SCTV Malam ini: Chelsea, Barcelona, hingga Inter Milan vs Real Madrid

Baca Juga: Asyik, Pemerintah Buka Kesempatan Honorer Jadi PPPK, Simak Penjelasannya 

Bahkan, masih belum meleknya semua masyarakat Kabupaten Pandeglang yang memiliki hak pilih untuk mengikuti tahapan demi tahapan, termasuk mengikuti acara debat kandidat untuk mengetahui sejauh mana program-program yang dicanangkan oleh masing-masing paslon jika terpilih nanti, merupakan faktor lain tidak akan berpengaruhnya terhadap tingkat elektabilitas paslon. 

"Ya biasanya yang nonton debat itu adalah kalangan rasional yang pada umumnya sudah memiliki sikap," ujarnya.

Dijelaskan Uday, jika saat ini masyarakat Pandeglang kebanyakan sudah menentukan sikap untuk sosok yang akan dipilihnya. Sehingga, debat kandidat yang dilaksanakan dua minggu sebelum pencoblosan menjadi alasan hal itu tidak akan mempengaruhi elektabilitas paslon.

Baca Juga: Warga DKI Jakarta Tolak Rapid dan Swab, Siap-siap Didenda hingga Rp5 Juta

"Jadi jika sikap awal sudah ke kandidat X, meski konsep dan gagasan yang disampaikan kandidat Y dalam debat itu sangat bagus, dan visi-misi kandidat X yang menjadi pilihan awalnya standar saja. Tetap kecil kemungkinan ia akan berpaling dari pilihan awalnya ke kandidat lainnya," terangnya.

Untuk itu, disampaikan Uday, jika tahapan pencoblosan pada 9 Desember 2020 mendatang, membuat masing-masing paslon sudah tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan manuver-manuver politik dalam memenangkan kontestasi.

Sebab ditegaskan Uday, justru saat ini yang bisa menjadi kunci kemenangan masing-masing paslon terletak pada seluruh jaringan tim pemenangan yang ada di seluruh TPS.

Baca Juga: Kabar Gembira, Liga Inggris Akan Perbolehkan Penonton ke Stadion

"Kuncinya itu sekarang ada di jaringan tim yang tersebar di seluruh TPS, baik itu jaringan relawan, maupun kader parpol pengusung untuk meyakinkan pemilih," tukasnya.

Diakhir, dikatakan Uday, jika proses pilkada yang digelar di masa pandemi Covid-19 merupakan sebuah kekhawatiran bagi dirinya. Sehingga hal itu juga bisa berpotensi mengurangi tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Serentak 2020 ini.

"Saya merasa khawatir akan keselamatan para pemilih. Jadi protokol kesehatan ketat wajib ditegakkan. Jadi jika ada kecenderungan semakin berkurangnya tingkat partisipasi pemilih, ya itu sangat dimungkinkan," tandasnya.***

Editor: Kiki

Tags

Terkini

Terpopuler