Yadi Ahyadi, Perawat Naskah Kuno Sejarah Banten (2): Banyak yang Anggap Manuskrip Keramat

- 3 November 2020, 06:00 WIB
Yadi Ahyadi/Perawat Naskah kuno Sejarah Banten.
Yadi Ahyadi/Perawat Naskah kuno Sejarah Banten. /Serang News/

Baca Juga: Dikabarkan Din Syamsuddin Cerai dengan Istri, Tagar 'Udin Cerai Kami Bubar' Trending di Twitter 

“Kamper itu pelembap, sedangkan cengkih untuk mengusir hama dan map plastik untuk pembungkus agar tidak berdebu,” katanya.

Karena keterbatasan biaya, sering kali ia harus berjalan kaki. Langkah itu dilakukannya untuk menghemat biaya sehingga bisa digunakan untuk membeli kamper dan cengkih sebagai modal menemui pemilik naskah.

Yang menyedihkan saat dirinya mendapatkan informasi keberadaan satu peti naskah di Desa Domas, Kabupaten Serang. Saat dia datang, bendanya sudah dibakar sama pemiliknya yang tidak tahu maha pentingnya naskah-naskah kuno itu.

Naskah kuno sejarah Banten.
Naskah kuno sejarah Banten.

 

Baca Juga: HMI Serang Akan Judicial Review UU Cipta Kerja Ke MK

Menurutnya, naskah-naskah kuno yang umurnya seabad punya perlakukan khusus. Debu yang ditimbulkan dapat membuat orang yang menghirupnya sesak nafas.

“Debu yang menempel pada kulit, juga bisa membuat orang gatal-gatal,” ujar Abah Yadi.

Upaya Abah yadi untuk merawat naskah kuno sejarah Banten, lambat laun membuahkan hasil. Ia mulai mendapatkan kepercayaan dari si pemilik naskah.

Bahkan, ada beberapa orang menitipkan naskah miliknya. Di antaranya manuskrip tafsir, ilmu tasawuf, catatan dari ulama yang mengikuti pengajian Syekh Nawawi Albantani di Mekkah, tafsir jalalen, dan hikayat tarekat.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x