Nathania Luvena, Penulis Berusia 17 Tahun asal Banten yang Berhasil Menulis 15 Buku

- 24 Oktober 2020, 07:44 WIB
Nathania Luvena Lais
Nathania Luvena Lais /Ken Supriyono/Serangnews.com

Selain menulis buku, Vena pun memiliki bakat menjadi penulis skenario dan produser film. Bahkan lebih dari sepuluh film dokumenter pendek yang ia ciptakan. Beberapa film itu adalah Poems menuju pulang, Sibling, New Friend, Nuraga, dan Civic.

Gadis kelahiran 8 Juli 2003 mengaku, dapat menulis dan membuat film-film tersebut berkat didikan dan dukungan orang tua. Sejak kecil, Vena sudah terbiasa dengan buku bacaan dan dongeng-dongeng yang kerap dibacakan orang tuanya.

“Orang tua memang mendukung banget. Khususnya mamah yang selalu support aku dan fasilitasi semuanya,” aku Vena bangga.

Baca Juga: Libur Panjang, Pemkab Lebak Tetap Tutup Objek Wisata

Vena mengatakan, dukungan orang tua sangat berpengaruh besar kepada dirinya. Orang tua yang memahami bakat anaknya menjadi kunci keberhasilannya mencapai tangga keberhasilannya.

Berkat karya-karyanya, Vena kini tidak hanya dikenal sebagai penulis. Ia juga aktif sebagai aktivis literasi. Mulai dari duta baca Kota Tangerang 2018, pemuda inspiratif Provinsi Banten 2018, dan Global Peace Ambassador 2020-2022.

Bahkan, karena kepiawaiannya, Vena aktif sebagai pengisi acara pelatihan kepenulisan dan motivasi di banyak tempat. Ia berkali-kali diundang sebagai pembicara di forum internasional. “Pengalamannya yang menyenangkan saat diundang ke Busan (Korea Selatan-red),” ucap siswa kelas tiga SMAN 8 Kota Tangerang ini.

Vena mengajak remaja-remaja seusianya untuk pantang menyerah dalam berkarya. Menurutnya, sebuah karya dihasilkan karena kerja keras dan totalitas. “Tidak ada yang mudah, tapi kalau kita mau membaca, menulis dan terus mencoba pasti bisa. Dan yang paling penting adalah banyak baca karena dengan itulah kita punya banyak pengetahuan,” katanya.

Baca Juga: Banten Dapat Kuota 8,1 Juta Vaksin Covid-19, Desember Mulai Penyuntikan

Membaca, lanjut Vena, tidak hanya sekadar membaca. Akan tetapi, harus menjadi pembaca yang cerdas dan kritis. Dalam sehari, tidak perlu harus banyak-banyak, tetapi cukup satu buku saja sudah cukup. “Yang penting membaca dengan cerdas dan kritis,” katanya tersenyum.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x