Network
"Kepres tersebut bukan buku sejarah tapi penetapan atas 1 titik krusial sejarah. Kepres tersebut tidak menghilangkan nama Soeharto dan lain-lain dalam SU 1 Maret 1949," kata Mahfud dikutip SerangNews.com dari akun Twitter @mohmahfudmd, Minggu 6 Maret 2022. (Cuitan Mahfud Md telah disesuaikan dengan ejaan yang berlaku).
Pihaknya memastikan nama Soeharto tetap ada dan masih memiliki kaitan dengan peristiwa sejarah Serangan Umum 1 Maret 2019.
"Nama dan peran Soeharto disebutkan di Naskah Akademik Kepres yang sumbernya komprehensif," tulis Mahfud lebih lanjut.
Sementara itu, Humas Pemda DI Yogyakarta membagikan secara lengkap dokumen naskah akademik Penegakan Kedaulatan Negara yang menjadi dasar Keppres.
Pemda DIY telah melakukan seminar bersama dengan UGM guna menuliskan sejarah lengkap Serangan Umum 1 Maret 1949.
“Melalui buku ini, masyarakat akan disuguhi sejarah lengkap perjuangan tokoh-tokoh pejuang bangsa yang berandil besar pada Serangan Umum 1 Maret 1949 ini,” tulisnya melalui akun Twitter @humas_jogja.
Baca Juga: Daftar Pembahasan dalam Dokumen Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI Kemerdekaan Indonesia
Mahfud menyampaikan ucapan selamat atas penepatan hari Penegakan Kedaulatan Negara yang menjadi titik balik kebangkitan Indonesia.
“Selamat kepada seluruh bangsa Indonesia atas ditetapkannya tanggal 1 Maret sebagai hari Penegakan Kedaulatan Negara melalui keputusan Presiden,” ucapnya.
