Keberadaan orang Tartar disebut dalam Kakawin Nagarakertagama, Pararaton, dan Kidung Harsawijaya.
Ketiga naskah itu menyebutkan kedatangan orang Tartar ke Pulau Jawa adalah dalam rangka menghukum raja Jawa, yaitu Kertanegara, Raja Singasari.
“Selanjutnya namaTatar digunakan untuk menyebut bangsa-bangsa yang menyerang dan menduduki beberapa bagian Asia dan Eropa pada abad ke-13 yang dipimpin oleh suku bangsa Mongol,” papar Hery.
Terakhir orang Arab. Dijelaskannya, hubungan orang-orang Arab dengan dunia timur, termasuk Nusantara, sudah terjalin sejak masa pra-Islam akibat adanya aktivitas dagang
Pada abad ke-8, orang-orang Arab sudah mulai mengadakan hubungan lebih luas dengan penduduk di wilayah Nusantara. Hal ini dikaitkan dengan kegiatan penyebaran agam Islam yang dilakukan orang-orang Arab.
Lebih jauh dapat dikatakan bahwa masuknya agama Islam ke wilayah Nusantara diikuti pula dengan masuknya orang-orang Arab beserta budayanya.
Orang-orang Arab yang datang ke Nusantara diduga kebanyakan berasal dari Hadramaut, sebuah negara di Timur Tengah yang sekarang dikenal dengan nama Jumhuriyat Al Yaman atau Yaman Selatan.
“Dorongan untuk berdagang sampai ke Nusantara adalah karena adanya hasil bumi yang sangat laku di pasaran internasional,” tulis Wijayanto dalam tulis Hery tentang Oang-orang Asing di Majapahit.***