Potret Sejarah Pendidikan Banten Masa Lalu 3: Siswa Pribumi Bertumbuh, di Kota Serang Berdiri Sekolah Guru

- 4 Mei 2021, 11:15 WIB
Siswa Normaal School voor Hulp Onderwijzer atau sekolah khusus guru di Kota Serang, Banten pada masa Pemerintah Kolonial Belanda.
Siswa Normaal School voor Hulp Onderwijzer atau sekolah khusus guru di Kota Serang, Banten pada masa Pemerintah Kolonial Belanda. /Dok. Dadan for SerangNews.com/

Dalam perjalanannya, siswa Normaal School semakin banyak. Puncaknya pada 1931 yang mencapai 225 orang. Termasuk 30 siswa dari luar Kota Serang.

Sayangnya, banyaknya siswa tidak sebanding dengan kapasitas kelas. Gambaran itu, terekam dalam pemberitaan wartawan de Banten Bode.

Baca Juga: Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Bagian I: Kisahnya Tak Tamat Sekolah dan Dibuang ke Belanda

Koran lokal Banten itu menyebut, sebanyak 161 siswa kelas akhir sekolah calon guru kekurangan kelas. Akibatnya, para siswa harus berdesak-desakan. Padahal, siswa-siswa itu jelang ujian akhir yang menjadi prasyarat kelulusan. Suasana dan fasilitas yang ada terasa kurang memadai.

Berdirinya Normaal School yang tidak lepas dari pemberlakuan kebijakan etis, diutarakan Peneliti Banten Heritage Dadan Sujana.

Politik etis yang mulai berlaku 1901 dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk pribumi. Salah satunya pendidikan yang berdampak pada pembangunan sekolah.

“Sebelum berdiri sekolah yang ditujukan untuk mencetak pegawai-pegawai rendahan,” katanya.

Baca Juga: Sosok Kiai Sahal dari Lopang Serang, Guru Pertama Syekh Nawawi Al Bantani

Sejalan dengan tuntutan perubahan masyarakat pribumi, Pemerintah Belanda mulai meningkatkan mutu pendidikan. Sekaligus mendapatkan tenaga terdidik dari kalangan pribumi.

Kata Dadan, diadakannya Normaal School tidak lepas dari adanya Kweenschool sebagai sekolah pendidikan tertua sejak awal abad ke-19.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x