Potret Sejarah Pendidikan Banten Masa Lalu 3: Siswa Pribumi Bertumbuh, di Kota Serang Berdiri Sekolah Guru

- 4 Mei 2021, 11:15 WIB
Siswa Normaal School voor Hulp Onderwijzer atau sekolah khusus guru di Kota Serang, Banten pada masa Pemerintah Kolonial Belanda.
Siswa Normaal School voor Hulp Onderwijzer atau sekolah khusus guru di Kota Serang, Banten pada masa Pemerintah Kolonial Belanda. /Dok. Dadan for SerangNews.com/

“Lama studinya empat tahun, tiga tahun untuk pelajaran biasa dan satu tahun praktik mengajar,” papar Mufti Ali dalam buku Banten dan Pembaratan, Sejarah Sekolah 1833-1942 yang dikutip SerangNews.com.

Baca Juga: Potret Sejarah Pendidikan Banten Masa Lalu: Kota Serang Pusat Pendidikan, Gedung Sekolah Tumbuh Subur

Sampai 1862 sekolah pendidikan guru hanya ada tiga tempat. Tiga kota itu yakni, Surakarta, Majalengka, dan Tanobato.

Sekolah guru didirikan menyusul menjamurnya sekolah setelah pemberlakukan kebijakan politik etis. Tak terkecuali tumbuhnya sekolah-sekolah yang di Kota Serang, dan Banten pada umumnya.

Sejak tahun 1907, tercatat ratusan sekolah di perdesaan mulai dibangun Pemerintah Kolonial. Bahkan, hingga 1913, di Banten telah tercatat sebanyak 136 sekolah desa. Sebarannya 70 di Serang, 60 di Pandeglang, dan 16 di Lebak.

“Pendidikan yang semula dimonopoli untuk orang Eropa dan kelas elite, saat itu mulai dirasakan warga desa,” kata Mufti.

Dalam dokumen surat Kepala Sekolah Normaal School J.S Bakker tertanggal 4 Juni 1915 tercatat, Pemerintah Kolonial di Banten meminta kepada Direktur Pendidikan dan Agama di Jakarta memberikan bantuan subsidi penyelanggaraan ujian calon guru bantu.

Baca Juga: Ki Hajar Dewantara, Kilas Balik Sejarah Hari Pendidikan Nasional dan Taman Siswa Yogyakarta Bagian 2

Dalam surat tersebut dijelaskan, berlangsung ujian untuk mendapatkan akta guru di Serang pada 8-9 Maret 1915. Ada enam orang yang mengikuti ujian, yakni Atmojoyo, Jayadisastra, Martodijoyo, Nyi Supiah, Ratu Alimah, dan Tubagus Martadijaya.

“Semuanya berhasil mengikuti ujian dan mendapat sertifikat untuk mengajar,” kata dokter lulusan Leiden University Belanda itu.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x