Jika pun bukan seorang prajurit, lanjut laporan itu, kemungkinan lainnya, Cili Cored adalah seorang ulama yang juga diutus Kerajaan Demak untuk membantu perjuangan Sultan Hasanuddin.
Ada lagi yang menyebut, Cili Cored sebagai seorang pedagang yang mengembara dari Demak sampai ke Wilayah Kadipaten Banten. “Belum ada bukti konkret yang bisa dijadikan pedoman,” tulis Mufti Ali dan tim Bantenologi.
Keterangan Pimpinan Ponpes al-Bantani, Serang KH, Tb. Sangadiah dalam laporan tim Bantenologi itu menyatakan, Cili Coled adalah salah seorang dari empat pungguwa/pengawal Sultan Hasanuddin. Keempatnya, memiliki gelar Cili: Cili Kored, Cili Glebeg, Cili Wungu, dan Cili Putih.
“Nama asli Cili Koreds sendiri adalah Pangeran Raden Ali Imran, yang diberi tugas oleh Sultan Hasanuddin sebagai penguasa Karangantu,” ujarnya.
Baca Juga: Hikmah Ramadhan 16: Keutamaan Malam Nuzulul Quran atau Hari al-Quran Diturunkan
Informasinya, Cili Kored dimakamkan di belakang Masjid Agung Banten, tepatnya di bekas Masjid Agung Banten pertama, di Kampung Dermayon.
Keterangan Cili Kored sebagai buyut dari Kiai Sahal dibenarkan sesepuh Lopang. Namun, ada keterangan lain menyebut, Kiai Sahal keturunan Cili Wulung.
“Apakah Cili Kored dan Cili Wulung gelar yang diberikan kepada satu atua dua orang, wallahu’alam bishawab,” kata Mufti Ali.
Atas alasan dua sumber keterangan itu, tim Bantenologi menulis silsilah Kiai Sahal dengan susunan; Rd. Kayeb-Cili Kored/Cili Wulung – Ki Sa’udin – Ki Khoromudin – Abdul Akhir Muqolab (Ki Adung) – Kiai Sahal.