Susi Susanti Bicara Peluang Indonesia di Piala Uber Cup 2020, Persiapan Pemain dan Hasil Drawing Jadi Sorotan

25 Agustus 2021, 20:37 WIB
Susy Susanti, mantan atlet bulutangkis tunggal putri Indonesia /Badmintonindonesia.org

SERANG NEWS -Susi Susanti buka suara perihal kondisi bulutangkis Indonesia saat ini.

Persiapan Uber Cup 2020 dan persiapan para pemain yang akan bertanding menjadi soroton. Hasil drawing pembagian grup pertandingan juga tak luput dari perhatian.

Sisa waktu dua bulan lagi tim putri Indonesia akan bertanding di turnamen paling bergengi Piala Uber Cup 2020. Peraih medali emas Olimpiade Barcelona tersebut meminta agar para pemain yang akan bertanding untuk kerja keras.

“Saya melihat dari hasil drawing Indonesia, karena kita rangking lima otomatis akan berhadapan dengan unggulan. Secara keseluruhan kita harus kerja keras. Apalagi Jerman dan Perancis juga tidak bisa dipandang sebelah mata,” ungkap Susi Susanti, dilansir dari laman PB Djarum, Rabu 25 Agustus 2021.

Tim Indonesia berada di Grup A bersama juara bertahan, Jepang dan dua negara Eropa, Jerman dan Perancis. Susi Susanti pun mulai bicara kekuatan Indonesia untuk bisa membawa pulang Piala Uber Cup 2020 ke Indonesia.

Baca Juga: Susi Susanti Bicara Olimpiade Paris 2024, Masa Depan Duet The Minions dan Apriyani Rahayu Jadi Sorotan

Susi Susanti diketahui pernah bermain di tunggal putri dan merebut Piala Uber tahun 1994 dan 1996.

“Karena kekuatan kita hanya ada di Greysia (Polii)/Apriyani (Rahayu). Sisanya fifty-fifty. Tujuannya lolos grup dulu. Kemungkinan jadi juara grup agak berat. Di atas kertas, dengan Jepang kita kalah semua. Hanya Greys/Apri saja yang mungkin bisa nyolong. Yang lain kayanya agak berat,” kata Susy.

Istri dari Alan Budikusuma ini menyinggung sejumlah nama pemainn yang masih membutuhkan jam terbang yang lebih tinggi seperti ganda putri Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.

Baca Juga: Susi Susanti Bicara Pengganti Gresyia Polli, Sosok Ini Dinilai Layak Temani Apriyani di Olimpiade Paris 2024

Meski begitu, Susi berharap dengan posisi yang tak diunggulkan, para pemain muda ini bisa tampil all out dan tanpa beban.

“Ganda kedua kita masih butuh jam terbang. Untuk Fadia/Ribka masih kalah kelas. Tapi ini akan jadi pengalaman berharga buat mereka. Ganda kedua justru harus tampil tanpa beban,” ujar Susy.

Ia pun menyadari bahwa pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh penjuru dunia memaksa BWF untuk membatalkan sejumlah turnamen bulutangkis. Hal tersebut diyakini Susy akan mempengaruhi permainan para atlet muda di lapangan.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Minta Sandiaga Uno Hentikan Proyek di Taman Nasional Komodo: Agar Tidak Ditertawakan Dunia

Adapun beberapa turnamen yang dibatalkan oleh BWF yakni Korea Selatan Open 2020, Macau Open 2020 dan terbaru ini Taipe Open juga dibatalkan. ***

 

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: PB Djarum

Tags

Terkini

Terpopuler